Kalau udah pernah baca ceritaku yang lain, kayaknya gak asing ya kalau aku buat chapter yang memang spesial buat bahas berbagai macam hal terkait cerita ini. Sama kayak sebelumnya juga aku selalu update chapter yang akan bahas apa pun tentang cerita yang aku tulis, karena ini cerita Maherjuna jadi aku akan buat tentang Maherjuna tentunya.
Aku selalu sebutnya dengan nama chapter break. Supaya kita bisa istirahat dulu nih, baru lanjut baca ceritanya lagi. Senang juga karena aku bisa bicara banyak di chapter khusus kayak gini. Supaya gak ganggu banget kalau di bab ceritanya.
Kali ini aku mau bahas fakta menarik yang mungkin belum kalian tahu tentang SPIN SERIES. 9 cerita yang aku tulis ini terdiri dari tiga tempat; 2 sekolah dan 1 kampus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti yang ada di gambar. Maherjuna sekolah di Star Reachers School atau yang kita tau singkatannya SRS. Apalagi gak asing juga kan sama Indonesia History School? Yap, IHS itu sekolah Ivar dan Kiran.
SRS bisa dibilang sekolah yang kayak biasa. Seperti teman-teman kalau sekolah gimana, normalnya sekolah seperti itu, makanya Maherjuna dan Geta masih kelas sepuluh.
Dan banyak yang tanya kok Maherjuna dan Kiran itu bisa beda sekolah? Karena Kiran berhasil masuk ke IHS. Mereka berdua pisah pas kelas 8. Kiran berhasil lulus lebih dulu dan pindah ke IHS sementara Maherjuna masih lanjut kelas 8 dan 9 di SMP yang sama.
Karena IHS adalah sekolah yang bisa dibilang isinya memang untuk orang-orang yang banyak uang, dan yang kita tahu juga ini termasuk sekolah internasional. Jadi punya program tersendiri. Biasanya bagi orang banyak uang, sekolah lama-lama itu hanya buang waktu, jadi IHS kasih program percepatan pendidikan.
Setiap murid baru yang masuk ke IHS akan berada di kelas 9 SMA. Lah kok kelas 9 tapi SMA sih? Iya, karena memang pelajaran yang diterima adalah pelajaran anak SMA. Setiap murid SMP kelas 8, mengikuti ujian di IHS, dan tentunya punya uang mereka bisa lulus SMP lebih cepat satu tahun dibandingkan teman-temannya yang lain.
Maka saat ditanya terus Ivar, saudara kembar Geta kelas berapa? Geta kan kelas sepuluh, berarti Ivar bukan lagi kelas 10 tapi kelas sebelas karena program pendidikan IHS yang dia terima memang seperti itu. Termasuk Maherjuna dan Kiran, mereka sama kayak Geta dan Ivar.
Bisa dijelasin lagi gak sih?
Gini ya...
SRS
10 11 12 - LULUS ( SMA )
Sementara untuk IHS.
IHS
9 10 11 (LULUS SMA) 12 ( transisi SMA ke kuliah/study abroad/community college)
Sama kok waktu belajar tetap tiga tahun, tapi SMP dipangkas waktunya. Maka seharusnya masih SMP tapi mereka sudah SMA. Dan pas kelas 11 mereka sudah di tahun terakhir SMA. Kelas 12, mengikuti program IHS, IHS bersedia memberikan program yang memudahkan muridnya untuk lanjut kuliah di Indonesia atau pun luar negeri.
Kalau dijelaskan lagi, saat Geta kelas 12 SMA sementara Ivar sudah kuliah. Untuk pilihan ke luar negeri, IHS memberikan pilihan kalau murid tersebut pintar bisa lanjut kuliah di kampus mana pun selama 4 tahun sementara kalau nilainya biasa aja, bisa ikut community college dengan sistem community college masing-masing yang mereka pilih. Biasanya untuk pelatihan lagi di luar negeri 1-2 tahun.
Kok ribet ya? Dari awal harus ujian, harus punya uang, dan segala macamnya. Sepadan dengan hasilnya kok. Lulusan IHS semuanya orang sukses haha sok tau banget yaaa🤣🤣
Makanya banyak murid kelas 8 SMP, yang berlomba mendapat beasiswa full gratis sekolah di IHS yang sebenarnya sedikit banget kuotanya. Bisa antara 2-4 orang aja satu angkatan, tapi itu susaaaaahhh banget. Kalau nggak pintar dan nggak punya prestasi jangan harap deh bisa dapat beasiswa dengan mudah, saingannya banyak.
Segitu dulu deh ya faktanya. Masih bingung? Coba komentar, nanti aku jawab.
