32. COWOK YANG SEMPURNA

2.3K 318 617
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

Viori sudah meninggal dunia.

Kiran benar-benar tidak menyangka bahwa cewek itu--adik Maherjuna yang selama ini ia kenal sudah tidak ada lagi di dunia. Semenjak berpacaran dengan Maherjuna, Kiran cukup dekat dengan Viori. Cewek itu cantik, kulit putih bersihnya menunjukkan kalau dia sering merawat diri, dan tingginya tidak jauh berbeda dengan Kiran. Namun jika dibandingkan dengan dirinya, Viori jelas lebih terlihat manja.

Helaan napasnya terdengar saat ia melihat Maherjuna sudah tidak terlihat lagi di sekolahnya. Kiran memutuskan untuk berbalik masuk ke dalam sekolah. Ia mencari temannya untuk pergi bersama-sama.

"Tyana!" panggil Kiran ketika melihat cewek itu sudah ingin berjalan ke arah lapangan. "Gue cariin lo dari tadi."

Sebenarnya Tyana berbeda kelas dengan Kiran, ia dari IPS dan Tyana dari IPA. Namun untuk dibandingkan teman-teman sekelasnya, Kiran lebih nyaman bepergian dengan Tyana. Sebelum berteman dengan Tyana, Kiran memiliki teman dekat namun temannya sudah meninggal dunia, kadang ia merasa kesepian. Menjadi teman Tyana setidaknya membuat Kiran merasa tidak lagi sendiri.

"Ayo!" balas Tyana semangat. "Cewek-cewek di kelas gue udah ke lapangan. Biasa, lo tau kan kalau cowok-cowok lagi latihan futsal tuh gimana hebohnya?"

Kiran tertawa mendengar itu. "Karena ada Bhagiraja, pasti mereka heboh banget. Tuh cowok kan mau nyanyi, mau main gitar, atau mau olahraga juga selalu jadi idola cewek-cewek IHS. Heboh banget deh kalau ada Bhagi."

"Bener juga sih," balas Tyana ikut tertawa. "Sayangnya Bhagiraja kelihatan tertutup. Semenjak Bitha meninggal."

"Iya," balas Kiran mengangguk singkat. Bitha adalah teman dekatnya dulu, namun cewek itu sudah meninggal dunia dan setiap seseorang membahasnya, Kiran selalu merasa rindu saat ia bersama teman yang sangat dirinya sayangi itu.

"Tapi ...," ucap Tyana yang tiba-tiba saja merangkul bahu Kiran saat ia menyadari tatapan sedih cewek itu. "Lo kan nggak termasuk salah satu dari cewek-cewek yang idolain Bhagiraja. Jadi gue bakal temenin lo buat lihat cowok yang lo suka lagi main futsal."

Kiran tersenyum malu dan Tyana berhasil mengalihkan pikirannya dari Bitha. Mereka berdua akhirnya berjalan ke lapangan futsal yang luas milik IHS. Luasnya lapangan cukup untuk menampung cewek-cewek yang sedang meneriaki nama Bhagiraja.

Kiran sendiri baru saja sampai di kursi penonton, dengan jelas ia melihat cowok-cowok sedang berlatih futsal. Kiran tidak begitu tahu mereka siapa saja karena gabungan beberapa kelas. Namun perhatiannya tetap terhenti kepada seorang cowok yang kini sedang ia suka.

"Itu Ivar!" teriak Tyana mencoba memberi tahu Kiran walau sebenarnya cewek itu sudah melihatnya lebih dulu. Cuma Tyana yang tahu bagaimana Kiran menyukai Ivar, apalagi cowok itu satu kelas dengan Tyana di 11 IPA 2. Jelas saja setiap Ivar terlihat, Tyana pasti menggoda Kiran karena cowok yang disuka cewek itu ada.

Senyum Kiran tercipta sempurna saat melihat Ivar sedang fokus membawa bola di kakinya. Di mata Kiran, cowok itu terlihat makin tampan saja.

"Menurut lo ganteng Bhagi atau Ivar, Ran?" tanya Tyana langsung.

Kiran dengan mantap menjawab, "Ivar."

Tidak ada cewek yang meneriaki nama Ivar di sini. Selalu Bhagiraja yang menjadi pusat perhatian. Kiran bersyukur tidak ada yang menyadari kelebihan Ivar karena menurut Kiran, Ivar adalah cowok yang sempurna.

Kiran dapat melihat Ivar berhenti latihan dan mencoba menepi ke kursi penonton. Cowok itu meneguk minuman pada botol yang dia letakkan di kursi. Ivar merasa diperhatikan, dan saat cowok itu menoleh, tanpa sengaja tatapan mereka bertemu.

Kiran tersenyum lebar ke cowok itu. Namun dengan cepat Ivar memutuskan tatapan mereka, dengan gugup cowok itu segera meletakkan botol ke tempat semula dan kembali berlari ke tengah lapangan. Senyum Kiran sedikit menurun tapi ia tidak menyerah begitu saja.

"Gue tau lo suka sama gue, Var. Gue tau." Kiran berkata di dalam hati. "Tapi lo tolak gue karena dia masih hidup, kan?"

Ketika ramai tepuk tangan, Kiran ikut menggerakkan tangannya. Tepukan yang lain untuk Bhagiraja, sementara Kiran untuk Ivar.

"Sekarang dia udah nggak ada. Lo gak perlu ragu lagi dekat sama gue." Kiran melanjutkan. "Viori udah meninggal, Var."

Kiran sangat yakin cowok itu jatuh cinta kepadanya.

Buktinya?

Kalau tidak jatuh cinta, tidak mungkin saat itu Ivar mau menciumnya.

* * *

GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?

SEMOGA SUKA YAAA🥰

NEXT?

2K KOMENTAR YA BUAT NEXT

FOLLOW

INSTAGRAM
@erlitascorpio

TWITTER
@ScorpioErlita

TIKTOK
@erlitascorpio

TIKTOK@erlitascorpio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MAHERJUNAWhere stories live. Discover now