11. KENAPA KAMU ADA?

3.7K 457 4.6K
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

* * *

Ketika memastikan Danny sudah benar-benar pergi meninggalkan Geta. Maherjuna menghela napas dan langsung mengambil tasnya yang sengaja ia jatuhkan ke lantai untuk menarik perhatian. Sementara tatapannya berhenti sejenak pada Geta yang memojok di dinding dalam diam.

Maherjuna tidak mengajak berbicara, cowok itu langsung meninggalkan Geta. Membuat Geta yang sejak tadi memperhatikan Maherjuna pun tersadar karena cowok itu sudah pergi menjauh. Geta dengan cepat menghampiri langkahnya.

"Terima kasih," ucap Geta berusaha menyamai langkah cowok itu. "Lo udah bantu gue."

Namun Maherjuna sama sekali tidak berhenti, ia tetap melangkahkan kakinya walaupun mendengar apa yang Geta katakan. Hanya saja Geta mengharapkan balasan atas ucapan terima kasihnya pada Maherjuna.

"Gue nggak tau apa yang terjadi sebelum ini sampai akhirnya lo mau peduli ke gue." Geta mengatakan lagi, tapi cewek itu tidak lelah untuk terus mengikuti Maherjuna ke mana pun dia melangkah. "Tapi gue benar-benar mau bilang terima kasih ke lo. Kalau nggak ada lo, gue gak tau gimana caranya lepas dari Danny."

"Lo bisa teriak kalau dia deketin lo lagi," balas Maherjuna cepat tapi sama sekali tidak menatap ke arah Geta.

Geta mengangguk paham. "Supaya lo bisa tau Danny ada di sana dan lo tolongin gue lagi? Iya, kan?"

"Nggak," ucap Maherjuna. "Jelas bukan gue. Orang lain yang tolong lo."

"Kenapa bukan lo?" tanya Geta terkadang melihat ke depan dan bergantian dengan wajah Maherjuna. Memastikan ia tetap bisa berbicara dengan cowok itu juga agar tidak terjatuh atau menabrak sesuatu yang menghalangi jalannya.

"Kenapa harus gue?" Maherjuna berbalik tanya. "Tugas gue cuma tadi. Biar lo percaya kalau gue juga punya sikap peduli. Supaya lo gak asal pukul orang sesuka lo."

Geta meringis mendengar itu, ia tahu memukul Maherjuna memang kesalahannya. "Lo juga awalnya nggak peduli. Ya gue marah. Gue berhak kesal supaya lo sadar kalau teman-teman lo sama aja melecehkan gue," ucapnya membela diri. "Sekarang akhirnya lo paham kan apa yang mau dilakuin Danny ke gue? Gue dengar sendiri lo bilang kalau Danny mau ajak tidur gue?"

Maherjuna tidak menjawab. Geta sendiri baru menyadari mereka sudah berjalan sejauh itu sampai akhirnya keduanya ada di parkiran sekolah. Maherjuna sendiri sudah menghampiri motornya yang terparkir bersama dengan beberapa motor lain di sampingnya.

"Tapi dari semua yang udah terjadi." Geta kembali membuka suara. "Gue mau minta maaf sekaligus terima kasih karena lo udah tolong gue. Gue percaya lo masih punya sikap peduli."

Maherjuna naik ke motor, masih belum menghasilkan suara yang dapat Geta dengar lagi. Namun Maherjuna menatap Geta dari motornya, cewek itu berdiri menghalangi motor Maherjuna yang ingin keluar.

"Gue percaya, Juna." Geta masih menekan setiap ucapannya. "Apalagi saat nyokap lo pingsan dan akhirnya lo bantu nyokap lo. Gue percaya lo punya sikap peduli walaupun bukan buat orang lain yang nggak lo kenal."

Geta tersenyum membalas ekspresi datar Maherjuna. Cowok itu belum bergerak tapi setidaknya Geta memberikan respons positif kepada Maherjuna agar dia tidak selalu ketus berhadapan dengan Geta.

"Kenapa lo ada di sana?" tanya Maherjuna cepat. "Kenapa lo bisa tau kalau adik gue meninggal, nyokap gue pingsan, dan gue yang menghindar dari sana? Sebelumnya kita nggak saling kenal, Geta."

Senyum Geta luntur seketika. Ia bingung harus bahagia ketika sekarang Maherjuna mengenalnya, memanggilnya dengan nama panggilan cewek itu sendiri. Atau harus sedih karena tidak mungkin menceritakan kalau dia rela bolos sekolah hanya demi tahu Maherjuna ada di mana.

"Nggak ada satu pun teman sekolah gue yang datang ke permakaman," ucap Maherjuna lagi. "Nggak ada dari mereka yang rela bolos dari SRS buat datang. Gue lihat lo saat itu masih pakai seragam sekolah. Buat apa lo ada di dekat gue?"

Geta tidak bisa menjawab sampai cewek itu melihat kekesalan ada di wajah Maherjuna. Dan ia hanya bisa melihat Maherjuna pergi meninggalkan Geta sendiri di parkiran Star Reachers School bersama dengan motor-motor di sampingnya.

Helaan napas Geta terdengar. "Karena gue suka sama lo."

Walau pada akhirnya percuma. Maherjuna tidak akan pernah tahu jawaban cewek itu.

* * *

GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?

SEMOGA SUKA YAAA🥰

NEXT?

1.5K KOMENTAR YA BUAT NEXT

FOLLOW

INSTAGRAM
@erlitascorpio

TIKTOK
@erlitascorpio

TWITTER
@scorpioerlita

TWITTER@scorpioerlita

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
MAHERJUNADonde viven las historias. Descúbrelo ahora