FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA
KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN
SELAMAT MEMBACA ❤
TERIMA KASIH 🥰
* * *
* * *
"Gue masih gak paham." Suara Reisa kembali berbicara. "Jadi Maherjuna sendiri yang bilang kalau dia mau berangkat sama lo?"
Mendengar cerita dari Geta tadi pagi jelas membuat Reisa terkejut. Cowok yang selama ini cuek dengan temannya itu kini bahkan yang menawarkan diri untuk berangkat bersama ke sekolah.
"Menurut lo, dia ... suka sama lo, Get?" tanya Reisa lagi.
Geta sendiri mengangkat kedua bahunya. "Juna gak bilang suka atau nggak sama gue. Tapi kalau diingat lagi, dia beda dari sebelumnya. Lo tau sendiri kan Maherjuna itu gimana?"
Reisa mengangguk. "Kalau gue pikir dia mungkin mulai suka sama lo, Get. Gue gak tau sih apa yang buat dia suka sama lo. Tapi gue ingat banget kejadian pas lo hampir ditimpa rak perpus, dia langsung tolong lo secepat itu."
Kalau saja benar, Geta jelas senang sekali mengetahui jika Maherjuna juga mulai menyukainya. Itu yang diinginkan Geta sejak lama. Hanya saja sampai detik ini Maherjuna belum mengatakan dia menyukainya. Perubahan yang sangat terlihat adalah saat tadi pagi cowok itu bilang kalau dirinya cantik.
Bisa dibayangkan semerah apa pipi Geta.
"Panjang umur tuh cowok." Reisa menyadarkan lamunan Geta. Mereka berdua memang sedang berjalan ke kantin sejak tadi, obrolan mengenai Maherjuna menjadi topik pembicaraan mereka. Sekarang di salah satu meja, Maherjuna sedang duduk dan siap menyantap makanannya, tapi tepat ketika Geta dan Reisa masuk ke kantin, cowok itu mendongak melihat keberadaan mereka berdua.
Pandangan Geta dan Maherjuna bertemu. Cowok itu tersenyum lebih dulu melihat ada Geta di sana. Membuat Geta juga tidak bisa diam saja, ia jelas membalasnya dengan senyuman yang sama lebarnya.
Reisa yang memperhatikan itu memberikan tatapan yang merasa jijik. "Udah kelihatan dia suka sama lo, Get."
"Hah?" Geta menoleh mendengar ucapan temannya itu.
"Udah ah, yuk beli makan dulu." Reisa sudah kesal sendiri. "Tatapan sama Maherjuna gak bikin perut lo kenyang."
Geta ditarik oleh Reisa untuk segera membeli makan. Benar saja, ini menjadi bukti kedua kalinya kalau cowok itu terlihat berbeda. Lebih ... terasa seperti menjadi dekat dengan Geta. Sebelum-sebelumnya Geta tidak pernah melihat Maherjuna tersenyum lebih dulu. Namun sekarang dia melakukannya tanpa menunggu Geta.
Ketika sudah mendapatkan makanannya, Geta dan Reisa memilih tempat duduk yang bisa membuat mereka segera makan. Tidak begitu jauh dari tempat meja Maherjuna, mereka berada di pojok kantin karena hanya tempat ini yang kosong.
Reisa sendiri mulai menyantap makanannya. Sementara Geta baru saja ingin makan namun ponselnya bergetar. Ia membuka ponselnya lebih dulu dan melihat nama Maherjuna tertera di layar. Cowok itu mengirim sebuah pesan kepadanya. Geta membuka dan membacanya.
Maherjuna : Pulang sekolah bareng sama gue lagi.
Maherjuna : Ada yang mau gue omongin ke lo.
Maherjuna : Mau kan?
Geta mengangkat kepalanya untuk melihat keberadaan cowok itu. tepat saat itu Maherjuna juga sedang melihat ke arahnya. Mereka seperti sedang saling melanjutkan pesan yang dikirim cowok itu. Tanpa membuka mulut, Geta mengangguk sebagai jawaban dan Maherjuna langsung paham dengan itu, dia tersenyum dengan senang sebelum akhirnya benar-benar pergi dari kantin.
"Kenapa, Get?" tanya Reisa melihat temannya itu belum juga makan.
"Nggak," balas Geta cepat. "Tadi Juna ajak gue pulang bareng, Sa."
"Terus lo jawab apa?"
"Mau," ucap Geta lalu mulai makan. "Cuma dia selalu tanya, gue mau atau nggak? Jelas gue mau, gak usah ditanya lagi. Iya kan?"
"Asal dia gak ajak lo lakuin kejahatan aja." Reisa menimpali. "Tapi bener juga sih, buat apa tanya juga? Lo pasti selalu jawab mau."
Geta tersenyum melihat Reisa yang kini mendelik.
"Senang kan lo sekarang Maherjuna sadar keberadaan lo?"
Geta mengangguk. "Senang lah. Ya kali nggak?"
* * *
GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?
SEMOGA SUKA YAAA🥰
NEXT?
2K KOMENTAR YA BUAT NEXT
FOLLOW
@erlitascorpioTIKTOK
@erlitascorpio
@scorpioerlita
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHERJUNA
Teen Fiction"𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳-𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘪𝘯𝘪?" * * * Siapa sangka hobinya bermain biliar bisa membuat Ma...