65. ADA DI TEMPAT ITU

1.8K 275 288
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

Kamu bohong.

* * *

"Mama istirahat aja," ucap Maherjuna ketika melihat mamanya masih terus merapikan barang-barang Viori agar kamarnya lebih rapi. "Biar Juna yang bersih-bersih."

"Kamu yakin mau bantu bersih-bersih?" tanya Maurin memastikan. Ia memang tidak pernah memberatkan anak-anaknya untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Maherjuna mengangguk dengan yakin. Ia pun kini melihat mamanya tersenyum dan berjalan ke luar kamar membiarkan Maherjuna merapikan barang-barang milik Viori. Kamar ini memang tidak akan digunakan oleh siapa pun. Biarkan menjadi kenangan mereka kalau Viori pernah ada di dunia ini.

Ia berjalan menghampiri bingkai foto yang lebih baik disimpan di dalam rak saja. Menurut Maherjuna, daripada terlihat terus setiap hari, hanya akan memunculkan kembali kesedihan yang berakhir membuat mamanya malah makin tidak mengikhlaskan kepergian putrinya itu.

Hanya saja gerakan Maherjuna terhenti saat ia mengingat kalau Viori pernah menuliskan kata-kata di balik foto. Maherjuna melepaskan lembar foto itu dari bingkai, memeriksa mungkin saja Viori benar-benar menuliskannya.

Benar saja, di sana ada lagi tertulis ungkapan perasaan yang Viori rasakan. Entah kapan waktu itu terjadi tapi Maherjuna mencoba mengira dari foto cewek itu dengan laki-laki yang pernah Maherjuna lihat langsung tepat di hadapannya.

"Makasih ya, Var. Kamu selalu buat aku tersenyum."

Di foto itu menunjukkan kalau Viori sedang bersama Ivar, berada di sebuah coffee shop dengan kue yang menurut Maherjuna terlihat biasa-biasa saja. Namun mungkin yang terlihat biasa akan menjadi spesial jika diberi oleh orang yang kita cintai. Persis seperti yang Viori rasakan, ekspresinya di foto sangat menunjukkan kebahagiaan.

Kemudian foto kedua, di sana ada Viori sedang bersama Maurin di rumah sakit. Viori tersenyum di depan ruangan yang seharusnya membuat cewek itu takut karena kesehatan cewek itu sedang dipertanyakan perkembangannya. Tetapi dia ternyata malah mengabadikan momen itu dengan senyuman.

"Selalu jaga kesehatan Vio, ya! Mama gak mau Vio kenapa-kenapa."

"Tenang, Ma. Vio selalu jaga kesehatan. Vio sayang Mama."

"Mama gak apa-apa harus keluarin uang yang banyak asalkan Vio sembuh."

Senyumanku waktu itu seharusnya hilang, tapi aku tidak mau menunjukkannya karena aku tau mama bisa nangis di sana. Aku gak mau orang-orang lihat keadaanku dan mama.

"Maaf ya, Ma. Maaf kalau sakit Vio jadi repotin Mama."

Maherjuna segera menggantikan foto berikutnya, kali ini sebuah foto yang bukan Viori yang ada di sana. Tapi hanya Ivar, cowok itu sedang berdiri dengan pakaian futsalnya. Tertawa ke arah kamera yang sepertinya sedang dipegang oleh Viori.

"Kamu tau gak, Var? Awalnya aku selalu anggap kamu itu kayak Kak Juna. Yang bisa jadi kakak terbaik bagi aku. Tapi ternyata, sama kamu, aku malah makin yakin kalau perasaanku berubah. Aku merasa kalau aku jatuh cinta sama kamu. Makanya waktu kamu bilang kalau kamu senang ada di dekat aku, mau aku jadi pacar kamu, dan tentu aku jawab iya."

Maherjuna terdiam sejenak membacanya. "Tapi perasaan dia berubah, ya, Vio? Sama kayak perasaan Kiran ke kakak. Dua orang yang lo dan gue suka malah saling suka."

Foto terakhir, ini tidak ada siapa-siapa, baik Viori maupun Ivar. Foto ini hanya menunjukkan sebuah tempat yang terlihat sepi. Dengan sisa air hujan yang menggenang di jalan, terlihat sekali bahwa foto ini sangat menunjukkan kesedihan.

Hanya saja tempat itu membuat Maherjuna terbelalak. Ia dengan segera membalikkan foto itu untuk membacanya dan melihat apa yang adiknya tulis.

"Biliar, Var? Kamu bilang karena biliar? Tapi dari luar tempat ini selalu sepi setiap aku datang. Cuma orang-orang yang gak aku kenal ada di sana dan bilang kamu akan datang kalau malam. Oke, malam ini aku benar-benar mau lihat kamu ada atau nggak."

Viori ada di tempat biliar itu. Tempat biliar ilegal yang Maherjuna datangi.

"Ternyata benar kata orang-orang di sana, kamu datang malam ini. Tapi kenapa kamu datang sama Kak Kiran?"

* * *

SEMOGA SUKA YAAA🥰

NEXT?

2K KOMENTAR YA BUAT NEXT

FOLLOW

INSTAGRAM
@erlitascorpio

TIKTOK
@erlitascorpio

TWITTER
@scorpioerlita

TWITTER@scorpioerlita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MAHERJUNAWhere stories live. Discover now