34. TANDA PENGENAL

2.2K 298 835
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

Maherjuna perlahan membuka matanya. Terakhir yang ia ingat, samar-samar ia mendengar suara Geta. Walau Maherjuna sendiri tidak yakin, apakah saat itu memang ada Geta?

Langit-langit ruangan yang pertama kali Maherjuna lihat. Ia tahu di mana tempat ini, suasana sepi UKS menunjukkan kalau dirinya hanya seorang diri di sana. Namun bunyi pintu terbuka mengalihkan perhatian Maherjuna, ia dapat melihat jelas seseorang yang baru saja masuk dan berjalan menghampirinya.

Geta, cewek itu lagi dengan tas Maherjuna yang berada di tangannya. Dia belum menyadari kalau Maherjuna sudah sadar sampai akhirnya tatapan keduanya saling bersirobok.

Keduanya sama-sama diam selama beberapa menit, Maherjuna dapat melihat Geta yang tampak tidak semangat. Cewek itu mendekat dan memberikan tasnya ke Maherjuna. "Lo udah gak kenapa-kenapa, kan?"

Maherjuna masih terdiam memperhatikan Geta sebelum menjawab. "Lumayan."

Geta mengangguk. "Kalau gitu, gue pulang ya?" ucapnya masih meminta izin. "Bel pulang sekolah udah bunyi dari tadi. Gue kira lo belum sadar jadi gue balik lagi bawa tas lo."

Diamnya Maherjuna membuat Geta tersenyum kecil, ia berbalik ingin meninggalkan cowok itu. Namun Maherjuna memanggilnya, "Geta!"

Geta menatap Maherjuna lagi, ia menaikkan alisnya. Sementara Maherjuna sudah bangun, ia menegakkan tubuhnya. Geta menantikan cowok itu berbicara walau seharusnya ia tidak berharap macam-macam kepada seorang cowok seperti Maherjuna.

"Terima kasih," lanjut Maherjuna singkat. Cowok itu kini sudah berdiri dengan sekuat tenaganya.

"Gue nggak bantu lo," balas Geta tertawa pelan. "Harusnya lo terima kasih ke teman-teman lo yang bawa lo ke UKS. Gak mungkin gue kuat angkat lo, kan?"

Geta kembali berbalik dan ketika ia sampai di pintu, suara Maherjuna kembali memanggil namanya. Membuat Geta menghela napas berat, ingatan tentang Maherjuna yang menatap cewek lain masih membuat Geta sakit hati.

"Geta!" panggil Maherjuna yang selalu mendapat tatapan bingung dari Geta.

"Apa lagi?" tanya Geta kesal.

"Gue antar lo pulang," ucap Maherjuna kemudian. Cowok itu berjalan mendekat ke arah Geta yang belum melepas tatapannya dari Maherjuna. Dia terkejut mendengar itu. "Naik motor gue!"

"Tapi ... gue gak lakuin apa-apa sampai lo harus antar gue pulang." Geta masih saja mengelak.

Maherjuna tersenyum mendengar itu. "Gue juga nggak lakuin apa-apa ke lo."

MAHERJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang