51. PERASAAN BAHAGIA

2K 283 517
                                    

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA

KLIK VOTE, KOMENTAR, DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU SEBANYAK MUNGKIN

SELAMAT MEMBACA ❤

TERIMA KASIH 🥰

* * *

* * *

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * *

Aku melihat cinta setiap kali kita bersama.

* * *

Maherjuna berdiri di samping motornya, ia menantikan Geta di parkiran SRS. Bel sudah berbunyi sejak tadi namun ia belum juga melihat keberadaan cewek itu. Berkali-kali ia mengecek ponselnya mungkin saja ada pesan yang diberikan cewek itu tapi sayangnya sama sekali tidak ada.

"JUNA!"

Teriakan Geta berhasil membuatnya langsung mendongak. Ia melihat cewek itu kini berlari panik menghampirinya. Napasnya terengah karena entah dari mana dia mulai berlari sampai akhirnya ada di hadapan Maherjuna.

"Maaf lama." Geta merasa bersalah. "Tadi ada tugas yang belum selesai dan harus dikumpul hari ini juga."

Maherjuna tertawa mendengarnya. "Gak apa-apa. Gue masih setia tunggu lo di sini."

Lega rasanya, Geta jadi mengangguk senang. Cowok itu memberikan helm putih kepadanya dan siap untuk mengajak pulang bersama. Ketika motor itu jalan meninggalkan lingkungan sekolah, Maherjuna sepertinya tidak benar-benar mengajak Geta pulang. Entah kenapa jalan ini bukan tempat yang mereka lalui sebelumnya.

Geta tidak banyak bertanya walaupun sepanjang jalan ia kebingungan akan pergi ke mana mereka. Yang tidak Geta duga, Maherjuna mengajaknya ke sebuah taman kota yang berada di pusat Jakarta. Motornya berhenti tepat di parkiran yang disediakan sampai akhirnya cowok itu meminta Geta untuk turun.

"Kenapa lo ajak gue ke sini?" tanya Geta penasaran karena ia tidak tahu kalau mereka akan pergi bersama.

"Mau ajak lo jalan." Maherjuna menjawabnya lagi disertai senyumannya. "Sekalian ada yang mau gue omongin ke lo."

Geta melihat tangan kanan Maherjuna terangkat. Kini berhenti tepat di hadapannya seakan menunjukkan uluran tangan itu siap menggenggam. Ia sendiri ragu untuk menerima namun tidak ada pilihan lagi selain Geta harus membalasnya.

Tangan mereka berdua saling bertaut.

Maherjuna membawanya ke tengah taman, ada sebuah danau kecil yang mempercantik tempat itu. Angin sore yang menyejukkan membuat mereka lupa kalau ini masih di Jakarta. Polusi kendaraan seketika menghilang saat mereka makin melangkahkan kaki masuk ke dalam taman.

MAHERJUNAOn viuen les histories. Descobreix ara