goddess of war (bxb)

43

Kekosongan ini benar-benar sangat menggangu, aku tidak bisa fokus dan terus-menerus melamun yusaki dan Izawa menjadi khawatir ketika melihat ku

Ah, Izawa dia selalu mengingatkan ku pada Izawa yang lain, Yusaki juga mengingatkan ku pada fumi. jika melihat mereka aku seperti membayangkan Izawa yang selalu menggoda fumi hingga wajahnya memerah kebetulan sekali yusaki dan Izawa sudah menikah secara resmi jadi mereka terlihat sangat intim

"Yusaki, aku ingin membaca novel yang saat itu kau pinjamkan pada ku"

Aku tiba-tiba penasaran dengan isi buku novel itu setelah aku masuki

"Novel?"

"Iya, umm...... Omegaverse?"

Yusaki mengerutkan kening "novel bl?" Aku mengangguk dengan pertanyaan Yusaki

"Novel itu baru akan rilis Minggu depan mayor, dan lagi aku tidak pernah meminjamkan mu novel"

Aku mengerutkan kening, ada yang aneh. Aku sangat yakin yusaki yang memberikan buku itu padaku "siapa penulisnya?" Tanya ku tiba-tiba

"Hagure Takashi, dia novelis favorit ku! Minggu depan beliau juga hadir di alun-alun untuk peresmian bukunya-"

Setelah nama itu di ucapkan aku tidak bisa berfikir dengan jernih, pandangan ku kosong aku memikirkan apa yang sebenarnya terjadi di sini

Puzzle puzzle ini benar-benar tidak memiliki sambungan, tidak. Mereka bukan tidak memiliki sambungan tapi sambungan itu seperti sengaja di sembunyikan oleh seseorang

"Yusaki, ceritakan pada ku semua yang kau tahu tentang orang yang bernama hagure Takashi"

Yusaki sedikit kebingungan namun dia dengan segera bercerita panjang lebar karena Takashi adalah idolanya

"Dia memiliki latar belakang yang tidak jelas, tapi yang semua orang tahu sensei hagure memiliki seorang putra bernama hagure Hiroyuki yang sangat imut! Umurnya masih sepuluh tahun jadi kami menyebut sensei hagure juga dengan sebutan singel Daddy"

Pikiran ku menjadi kosong lagi

Hiroyuki? Putra ku.....

Dia.... Dia putra ku.....!

Seolah tidak perduli dengan puzzle puzzle itu aku begitu bahagia mengetahui ada putra ku di sini. Perasaan lega menghampiri ku

Aku benar-benar bahagia mengetahui mereka ada di sini, aku lupa dengan teka-teki yang sebenarnya, Aku juga tidak lagi memikirkannya.

Keberadaan Hiroyuki seolah menghipnotis ku agar tidak memikirkan hal lain selain kebahagiaan ketika kami bertemu.

Sepanjang sore itu aku hanya terus mendengarkan Yusaki yang mengoceh tentang betapa indahnya karya tulisan tangan dari seorang hagure Takashi yang katanya sangat indah dan menyentuh hati

Aku tidak berkomentar karena dipikirkan ku saat ini hanya rencana apa yang akan ku lakukan setelah aku bertemu keluarga ku

Haruskah kami tinggal bersama? Atau bisakah kami berlibur bersama ke suatu tempat untuk menghabiskan waktu bersama

Aku benar-benar menantikan semua itu