2

10.8K 1.2K 2
                                    

Saat ini aku sudah selesai makan dan sedang dalam perjalanan ke aula, yusaki bilang ada seseorang yang ingin bertemu dengan ku

"Yuki-san" aku menoleh ke asal suara, seorang pria yang seumuran dengan ku mendekat

"Kau ingin ke aula?" Aku mengangguk dia adalah amane izawa dulu namanya adalah yuoji izawa

"Ada ada kolonel Ueki di aula" aku membelalakkan mataku, Ueki? Ueki shoya? Dia adalah sahabat dekat ku dulu

"Terima kasih sudah memberi tahu ku, izawa" izawa mengangguk, aku melanjutkan langkah ku menuju aula

Dan benar saja shoya ada di sana "Ueki" panggil ku dia menoleh dan tersenyum kearah ku

"Bagaimana kabar mu?" Ueki mendekati ku lalu memeluk ku

"Aku baik" jawab ku sambil menepuk-nepuk punggungnya

"Aku merindukan mu"

"Hmm" Ueki semakin erat memelukku

"Yuki..... Aku mencintaimu" ujarnya, aku membelalakkan mataku, Ueki mencintaiku? Ueki? Tidak mungkin!

Ia mengendurkan pelukannya dan mendorong ku menjauh dengan lembut

"U-uek-" "untuk terakhir kalinya, setidaknya aku bisa mengungkapkan perasaan ku" kata-kata ku terputus oleh Ueki, suaranya bergetar air mata mengalir di pipinya

"Ue-" "maafkan aku Yuki" Ueki kembali menarik ku kedalam pelukannya tapi kali ini

Jelb

"Ukh!" Darah mengalir turun di mulut ku, sudah ku pastikan bahwa Ueki telah menikam ku di punggung

"Yuki-san!" Aku bisa mendengar teriakkan beberapa orang sana

"Yuki-san! Bertahanlah!"

"Kau bajingan bejat!"

"Menjauh dari yuki-san!"

"Yuki-san! Tetaplah sadar!"

"Panggil petugas medis!"

"Sumbat darahnya!"

"Yuki-san!"

Teriakan-teriakan itu menggema di kepala ku dan juga isakan yang menyakitkan, dari suara mereka sudah ku pastikan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan ku

dengan sekuat tenaga ku aku menggapai salah satu wajah mereka dengan tanganku yang berlumuran darah

"A....nak.....ba-ik....ja-ngan.... Me...na....ngis...." Pemuda itu tadi memegang tangan ku

"Yuki-san kumohon bertahan, petugas medis akan datang sebentar lagi" ujarnya, suaranya serak dan aku bisa merasakan air mata mengalir ketangan ku

"Sa-at.... Ta...hun....ba-ru.... Panggang..... Da-ging..... Ke....linci.... O-oke....? A..... akan..... Sa-ngat..... Me.....nyenang..... kan....." Aku benar-benar ingin makan daging kelinci sekarang, tahun Baru kemarin aku ingin melakukannya bersama anak-anak tapi karena beberapa alasan jadi kami memanggang daging sapi

Jika di ingat-ingat itu lucu, aku ingin tertawa ketika mereka merasakan hasil panggangan ku yang gosong

"Petugas medis sudah datang! Minggir!"

"Yuki-san bertahanlah!"

Aku menutup mataku, rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang aku dapat di Medan perang "a....ku.... Le-lah...." Aku tidak tahu bagaimana reaksi mereka saat mendengar aku berkata seperti itu tapi setelahnya teriakan yang ramai kembali menggema di telinga ku

"Yuki-san!"

"Yuki-san, jangan terlalu banyak bicara simpan tenaga mu!"

"Yuki....."

"Yuki-san!"

Ah.... Gelap, aku benar-benar tidak bisa melihat mereka lagi, kasihan bayi-bayi kecil ku, kuharap yusaki bisa merawat mereka lebih baik daripada aku

Aku bisa merasakan tubuh ku yang berangsur-angsur menjadi ringan dan tersedot ke suatu tempat

sejujurnya ini sedikit membuat ku takut

goddess of war (bxb)Where stories live. Discover now