18

6K 912 3
                                    

"Kau bertingkah seperti anak kecil, dan berhentilah mengeluarkan Feromon mu!"

"Kau tidak suka Feromon ku?" Takashi memandangnya dengan tatapan sedih seperti akan menangis

'Astaga tuhan sebenarnya apa yang terjadi pada nya saat aku koma?! Kenapa dia jadi menempel seperti ini?!' Yuki mendorong tubuh Takashi dengan sepenuh tenaganya namun pria itu sama sekali tidak bergerak dan cengkraman nya semakin kencang

"Infus! Insfu nya!" Yuki berteriak frustasi

mendengar itu Takashi menjadi panik dan segera melepaskan pelukannya "apa ada yang sakit? Tidak nyaman? Aku akan panggilkan dokter!"

"Tidak, tidak perlu, aku hanya butuh ketenangan!"

Ah Yuki bisa menjadi gila seketika karena pria satu ini, ia mengalihkan pandangannya untuk menghindari Takashi kemudian menangkap Yobi yang sudah hampir selesai mewarnai gambar nya

"Ekhem, Yobi, apa yang kau gambar? Tunjukkan pada bibi mu ini" ujar Yuki

Sebenarnya ia mual untuk menyebut dirinya sebagai bibi, tapi ya apa boleh buat dia omega dan status omega hampir sama seperti wanita di dunianya dulu

"Aku menggambar jenderal kenzi!" Ujarnya berbinar

Namun ketika Takashi mendengar nama itu tubuhnya menjadi kaku dan feromon nya menggelap membuat Yobi yang tadi ceria berubah ketakutan

"Feromon mu!" Tegur Yuki namun tidak di dengarkan Takashi

"Dari mana kau tahu nama itu?" Tanya Takashi dingin

"I-itu..... Di-dia"

"Jendral!" Yuki berteriak dan berhasil membuat Takashi sadar akan apa yang dia lakukan

"Ah, ma-maafkan aku" ia merasa bersalah ketika melihat Yobi yang hampir menangis

"Kau ini. Yobi, kemari biarkan bibi memeluk mu" Yobi dengan takut-takut mendekati Yuki kemudian memeluknya erat sambil membenamkan wajahnya di bahu Yuki

"Jangan menangis, paman tidak bermaksud buruk, dia hanya terkejut kau mengetahui nama temannya" ujar Yuki lembut, Yuki memang tidak tahan dengan anak kecil ia akan menjadi lembut dan lembut untuk anak kecil

"Tapi aku curiga, bagaimana anak ini tahu tentang musuh? Dan lagi dari mana ayah dan anak ini berasal? Kenapa dia begitu lengket dengan mu?" Takashi menanyakan pertanyaan yang bertubi-tubi dan Yuki menjawabnya dengan cukup santai

"Pertama, tidak ada salahnya seseorang mengenal orang yang terkenal seperti jenderal kenzi. Kedua, mereka saudara ku, rumah mereka berada di dekat perbatasan negara dan sekarang menjadi Medan perang. Ketiga, Karena dia keponakan ku, benar kan Yobi?" Yobi mengangguk

Yuki membelai lembut punggung Yobi kemudian berbisik "kau mengingatkan ku dengan keponakan yang ada di dunia sana" suaranya lembut hampir tidak terdengar hanya Yobi yang mendengarnya anak sekecil Yobi bahkan bisa merasakan kerinduan dari suara Yuki, ia merenung sejenak lalu mengeratkan pelukannya pada Yuki

"Kau ingin makan sesuatu?" Tanya Takashi

"Hanya buah"

"Buah apa?"

"Aku ingin apel" ekspresi Yuki tiba-tiba menjadi jelek "aku benci apel"

"Hah?" Takashi mengerutkan keningnya

"Aku benci apel karena aku sering memakannya belakangan ini"

"Oke, oke, aku akan bawakan apel tunggu sebentar" Takashi kemudian keluar dari bangsal itu untuk membeli apel

"Dia tipe yang tidak banyak tanya, cukup menyenangkan" gumam Yuki

goddess of war (bxb)Onde histórias criam vida. Descubra agora