8

7.3K 1K 0
                                    

"hah!" Aku terbangun dengan Nafas tersengal-sengal mimpi itu..... Dari ingatan Yuki yang asli kan?

Aku memandang tangan ku yang gemetar dengan sendu "tidak..... Itu ingatan milik ku"

Dulu ibuku adalah seorang wanita cantik yang lembut. karena ayah ku bekerja sebagai tentara jadi ia jarang pulang hari itu adalah dua Minggu setelah keberangkatan ayah dan ibu dinyatakan positif hamil

Ibu sangat bahagia begitu juga para pelayan lainnya, ibu hendak memberi tahu ayah melalui surat esok harinya akan tetapi kabar bahwa ayah telah meninggal datang lebih dulu kerumah

Ibuku pingsan dan aku hanya bisa menangis, aku masih kecil saat itu hingga tidak bisa berbuat banyak

Ibuku sedih atas kepergian ayah ku tapi ia tetap berusaha tersenyum untuk ku dan juga calon adik ku

Berbulan-bulan berlalu ibuku akhirnya melahirkan adik laki-laki yang sangat lucu, namun secara tiba-tiba rumah kami di serang oleh musuh

Tapi seingat ku adik ku tewas karena kekurangan gizi, aku tidak menitipkan nya kepada siapapun, ia tewas di gendongan ku bahkan aku masih menggendong mayat nya selama beberapa hari

Aku menghela nafas sepertinya masa lalu Yuki yang asli dan diri ku sama hanya saja pilihannya lebih bijak dari ku

"Semoga bayi itu tumbuh dengan baik" ujar ku

Tok tok tok

"Mayor, aku membawa sarapan untuk mu"

'Sarapan?' aku melihat jam dinding di kamar ku, waktu menunjukkan pukul 7 pagi berarti aku sudah tidur dari kemarin sore

Aku beranjak dari kasur ku untuk membuka pintu, dan fumi dengan wajah sumringah nya membawa nampan makanan berdiri di depan pintu ku seperti orang gila

Aku mengambil nampan nya dan berterima kasih Setelah itu aku menutup pintu tanpa mendengarkan apa yang ingin ia katakan, Aku memakan habis semua makanan itu lalu meminum obat

"A-ano, mayor kalau kau sudah selesai boleh aku minta lagi nampan dan piring kotor nya?"

'Heh, dia masih di depan pintu rupanya' batin ku

"Iya sebentar" aku mengembalikan nampan berserta piring kotor itu pada fumi

"Mayor, jika kau ingin sesuatu katakan pada ku"

Aku berfikir sejenak lalu mengangguk "kalau begitu buatkan aku susu ibu hamil"

fumi mengangguk antusias sepertinya otaknya belum mencerna apa yang aku katakan, ia berjalan begitu saja meninggalkan kamar ku tapi beberapa langkah kemudian dia kembali berlari ke kamar ku dengan wajah syok yang menggemaskan

"Ma-mayor, susu apa yang anda inginkan tadi?"

"Susu ibu hamil fumi" lihat ekspresi Beta manis satu ini, aku benar-benar ingin tertawa kencang

"O-oke" fumi pergi dengan lingliung sepertinya ia terlalu syok untuk menerima kabar itu

Aku kembali menutup pintu kamar ku dan berjalan menuju kursi kursi dan duduk di kursi itu "aku rindu anak-anak" ujar ku

Aku memandang peralatan batu sihir yang aku beli di perjalanan pulang kemarin, menghela nafas untuk kesekian kalinya lalu mulai merakit batu sihir untuk ku

goddess of war (bxb)Where stories live. Discover now