• 'PRESENTS' •

Start from the beginning
                                        

Maka, V mendaratkan tangannya pada masing-masing bahu Jin sebelum mengikis jarak yang tersisa dengan menempelkan bibirnya pada milik sang Meneer. Ia menutup kelopaknya dan mulai mengecup bibir tebal itu penuh hati-hati.

Satu kecup.

Dua kecup.

Lalu menarik kepalanya menjauh. Namun sebelum hal itu terjadi, Jin segera menahannya. Kesepuluh jemarinya telah menangkup pipi V untuk menyelami obsidian yang berbinar malam ini.

Deru nafas mereka saling bersahutan dan mengisi. Terasa hangat.

"Kiss me, V! I want you to kiss me. Till me better"

V tak tahu apa yang telah terjadi selama di kantor, akan tetapi menatap alphanya dalam kondisi demikian membuat ia segera mengesampingkan segala rasa malu dan gugupnya bersamaan.

V mengikis jarak di antara mereka. Ia mengecup dalam bibir sang alpha. Melumat benda kenyal itu lamban, bergantian atas dan bawah sementara jemarinya meremas erat tuxedo sang meneer.

Jin membalas ciuman V. Ia hisap miliknya dengan lembut seraya mengusap punggung sang omega. Segalanya mereka lakukan tanpa terburu.

Hingga tiba bagi Jin menarikan liatnya pada permukaan bibir V sebelum melesakkan ke dalam rongga hangat. Deru nafas yang sebelumnya beratur kini mulai cepat. Sesekali lenguh manja itu keluar, mengisi keheningan malam. Hingga salivanya merembes, membasahi dagu. Sampai manik kelamnya bertukar menjadi sayu.

"Eunghh! Aaaanhh!"

Jin begitu menyukai melodi indah dari V.

Berbanding terbalik dengan keromantisan sang kepala mafia, Namjoon sedang berusaha keras meraih atensi dari Hoseok.

"I'm home, darling! Where is my hug and kisses?"

Hoseok menatap tajam alphanya sebelum mengambil langkah menjauh. Namjoon mengejar.

"Darling, what's going on? Did i do something wrong?"

Saat mereka tiba di depan pintu kamar, Hoseok membuka bibir.

"You sleep on the couch tonight!"

"W-what?! Why should I?  Darling, come on!"

"You better off that way, Joon! I'm sick of this shit!"

Namjoon berusaha meraih pergelangan omeganya saat ia melangkah masuk dalam kamar. Tetapi Hoseok menepis dengan kasar. Tatap tajamnya pun seolah belum mengendur sejak sang alpha tiba di markas.

"Katakan apa salahku! Ayolah, jangan seperti anak kecil"

"Anak kecil?! Kau benar! Aku anak kecil yang masih saja menurut ketika kau terus- menerus melukaiku, Joon!"

Namjoon mengerutkan dahinya dalam. Ia mencoba mengingat, apakah ia melakukan kesalahan hari ini. Tapi, nihil.

"Apa?! Apa yang kuperbuat memangnya? Aku rasa tidak melakukan apapun yang melukaimu. Jadi berhentilah bersikap kekanakan, seok!"

"You're still f*cking hooked up with that b*tches!!"

"Hey, bukankah kita pernah membahas ini?! Dan kau berkata jika itu bukanlah masalah. Lalu kenapa kau mempermasalahkannya sekarang?!"

Plak!

Tamparan keras mendarat pada pipi kiri Namjoon, hingga memerah padam. Terasa panas juga perih.

"Apa kau gila?! Apa kau tak punya otak?! Lalu bagaimana jika aku melakukannya dengan alpha lain?! Apa kau akan menerima?"

"Shut up, Seok!! Kau tak boleh melakukannya!!"

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now