Detik berikutnya, sosok lain mengisi waktu kosong si omega manis dengan segera.
"Hai, V! Apa kabar?"
Alpha muda nan tampan membawa dua botol air dingin dan menyerahkan satu untuknya.
"Jungkook?! Hai!" Ia berseru dengan manik berbinar.
"Apa kau ada waktu? Bisakah kita mengobrol?"
Dengan antusias tinggi, V mengangguk.
,
,
tw // smut
Rembulan telah terbit, menggantung di atas langit untuk berganti tugas dengan sang mentari. Saat itu pula, sang kepala mafia mengayunkan kakinya cepat memasuki istana. Tak ada garis senyum mengulas, melainkan hanya datar dengan sorot mata tajam.
"Dimana V?!"
Salah seorang pengawal menjawab,
"Dia sedang di dapur, Tuan!"
Maka Jin bergegas menuju destinasi, untuk segera mendapati V.
Benar saja, omega cantik itu tampak memperhatikan serius para koki markas yang sedang membuat hidangan untuk makan malam.
Jin segera mengambil langkah mengendap demi merengkuh tubuh kurusnya dari belakang.
"Lieve!" bisiknya dengan bibir menempel pada cuping.
"Aah!"
V sempat terkejut, namun saat ia mendapati sosok yang memeluknya adalah sang Meneer , maka ia menjatuhkan tubuh dalam dekap hangatnya. Meski sempat ia meragu sebab feromon yang menguar dari tubuh alpha, kali ini sedikit asing.
Tak seperti biasanya.
Seolah telah bercampur dengan milik orang lain, selain dirinya. Tetapi, V tak ingin memikirkan hal itu lebih lanjut.
"Welkom, meneer!"
Bukannya menjawab, alph tampan itu justru mengecupi kurva leher omeganya. Sesekali menggigit kecil sampai si empu bergerak gelisah— merasa geli.
"M-meneer!"
"Jin"
"J-jin!"
Jin mengakhiri cumbuan kecilnya dan dengan sekali sentak ia telah menggendong V bak koala untuk menuju sofa di ruang santai.
Ia menjatuhkan diri di atasnya dengan tubuh sepenuhnya bersandar pada punggung sofa. Sedangkan V duduk nyaman di atas paha kokohnya. Di temani sinar rembulan yang begitu terang— menembus dinding kaca ruang temaram, Jin menyisir surai si omega. Membawa barisan anak poni yang sudah memanjng untuk ia selipkan ke balik cuping.
V menekan bibirnya ke dalam. Ia merasa canggung sebab jantungnya bertalu sangat kencang di tatap sedemikian insten nan lembut oleh alphanya.
"Kau sangat indah V"
Jari panjang menari dari pipi menuju garis hidung. Kemudian turun secara lamban dan berhenti sejenak pada benda kenyal mengkilat bewarna merah jambu. Jin menekan bibir itu dua kali penuh hati-hati. Lalu mengusapnya dengan ibu jari mengikuti garis lekukan.
"Aku sangat menyukai ini. Lembut. Manis. Seperti buah ceri."
Kedua pipi V serasa terbakar. Ia tak menjawab melainkan sibuk mengatur deru nafasnya.
"Lieve! Kiss me!"
Entah mengapa perintah yang biasanya terdengar tegas kini terdengar seakan meronta. Seperti sedang menimbun sesak dalam dada tapi kau berusaha baik-baik saja.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• 'PRESENTS' •
Start from the beginning
