• 'PRESENTS' •

Start from the beginning
                                        

"Aku ragu jika kau baru saja memegang senjata ini. Kau terlihat cukup mahir" puji Yoongi. Ia terus mengulas senyum bangga pada anak didik barunya.

"Hey, aku berkata jujur. Sebelumnya aku hanya bermain lewat game online. Ya sesekali pergi ke pusat permainan kota untuk mencoba yang asli"

"Air soft-gun?"

"Iya, hehehe"

Yoongi melipat kedua tangan di depan dada. Ia menatap dalam V sebelum mengajak pemuda manis itu untuk rehat sejenak di atas rerumputan.

"V, apa kau senang selama disini? Apa kau merasa nyaman?" Sang alpha memulai konversasi. V meletakkan senjata laras panjang disisinya. Ia tampak berpikir dalam beberapa detik.

"Entahlah. Semuanya bercampur menjadi satu. Jadi aku tak tahu pasti apakah aku senang atau tidak"

Yoongi kembali menaruh atensi pada omega di sampingnya.

"Ada apa? Kulihat kau begitu bahagia bersama Meneer-mu. Ia memberimu satu kartu hitam miliknya dan kau di perlakukan setara dengan kami, bahkan bisa ku bilang jauh lebih baik. Sebab kau mendapat permata dan berlian dibanding anak buah lain"

V menatap Yoongi dalam tiga detik, lalu ia mengalihkan pandangnya ke hamparan rumput luas.

"Semua tidak seperti yang terlihat, Yoon. Bukankah sedari awal aku sudah menggadaikan diriku padanya?"

Alpha berkulit pucat itu mengerutkan dahinya dalam. Ia tampak berpikir.

"Aku dibawa kesini untuk di jadikan budak. Aku rasa, selamanya akan begitu. Meskipun Meneer memperlakukanku dengan baik saat ini, tidak seperti dulu. Apa yang kuterima saat ini hanyalah ilusi, Yoon. Aku tak benar-benar mendapatkan hak dan kebebasanku"

"Apa kau menyesal menjalani ini, V?"

V menarik nafas dalam-dalam.

"Tidak. Aku sedang berusaha untuk tidak menyesalinya meskipun banyak dorongan dalam fikirku untuk kembali mengakhiri hidup. Aku berusaha menerima apa yang sudah terjadi dan menjalaninya. Itu saja."

Yoongi mengangguk. Ia menepuk bahu V sebelum meremasnya lembut.

"Aku tahu tidak mudah bagimu menerima ini semua, tapi aku berharap untuk kebahagiaanmu dengan Meneer. Kalian serasi ngomong-ngomong"

Rona merah menjalari kedua pipi V dengan lamban.

"Begitukah?"

"Kau pikir aku suka membual?"

Keduanya terkekeh.

"Aku harap suatu hari ia akan menyayangiku tanpa syarat"

Meski itu mustahil.

Obrolan singkat itu harus berakhir sebab seseorang tetiba datang mengusik.

"Rupanya kau disini. Apa yang kau lakukan dengannya?"

Jimin menyeringai dalam pada V.

"Apa kami terlihat sedang bercinta?"

"Aku membencimu Yoon!" Satu dorongan keras hingga tubuh sang alpha menyatu dengan rumput terjadi sebelum si pelaku menjauh.

"Maafkan aku"

Yoongi segera bangkit dan membersihkan setelan yang ia kenakan dengan tepukan-tepukan lembut.

"Tenang saja. Dia memang pencemburu. Kau tak perlu khawatir"

V terkekeh, berbarengan dengan alpha berkulit pucat itu pergi. 

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now