Setelah memesan berbagai menu spesial untuk brunch mereka, akhirnya konversasi ringan bisa dimulai ketika pelayan meninggalkan tempat.
"Aku sangat suka. Dan lagi, anting ini sangat berkilau" kekehan kecil semakin memertegas jika V merasa sangat senang saat ini.
"Sama sepertimu. Kau sangat cantik dan berkilau. Sangat sesuai dengan kriteria Jin"
"Benarkah?" kedua alis omega cantik itu naik bersamaan dengan bibir membuat celah.
Hoseok berdehem sejenak sebelum menyambung kalimatnya.
"Selera Jin bukan main-main. Kau tahu kan alasannya?"
V tampak berpikir dalam beberapa detik.
"Tapi, aku hanya seorang budak jika kau lupa." Ada jeda saat ia membasahi bibirnya sebelum merajut kembali kata yang tertunda. "Kau tahu, aku merasa jika apa yang kualami saat ini seperti fatamorgana."
"Oh, ya? Mengapa begitu?"
Satu alis menukik tajam. Sang Omega mafia melipat kesepuluh jarinya di atas meja. Ia memasang rungunya baik-baik sebab sendirinya tahu jika pemuda yang duduk berseberangan dengannya akan mengutarakan isi hati.
"Entahlah. Yang kutahu, terakhir aku seorang mahasiswa yang selalu berkutat dengan buku tebal setiap harinya. Tapi, tetiba gerombolan orang menyeramkan mendatangi rumahku saat aku akan menuju kampus dan menawanku dengan sebab yang tak kutahu saat itu"
Hoseok membasahi bibirnya dengan atensi tetap penuh.
"Kau tahu, orangtuaku terlilit banyak hutang pada orang kaya dan menjadikanku sebagai alat tukar untuk melunasinya. Aku sangat terguncang. Aku sulit menerima kejadian yang menimpaku sebab kehidupanku yang sebelumnya baik-baik saja"
"Mereka menangis sambil meneriakkan namaku tapi hal itu tak berimbas sedikitpun. Nyatanya, aku tetap menjadi tawanan dan tiba-tiba aku sudah di negera asing ini dan di jadikan budak. Menjadi lampiasan nafsu orang berkuasa yang sama sekali tak kukenal- dan itu sakit."
"Sangat sakit. Aku merasa dunia yang kubangun susah payah selama ini telah menyatu dengan tanah"
V meremas kedua tangannya setelah menarik satu nafas panjang.
"Aku ini hanya pemuda yang tak memiliki mimpi berarti selain ingin hidup dengan layak. Aku hanya ingin menikmati makanan yang baik setiap hari dan beristirahat yang cukup tanpa memikirkan kesedihan yang berarti. Hanya itu cita-citaku kala itu. Tapi semuanya hancur saat aku menginjakkan kakiku disini. Segalanya menjadi buruk bahkan disaat usiaku belum mencapai dua puluh lima tahun."
"Aku di perkosa. Aku di tampar. Aku di siksa sedemikian rupa sampai aku berada di titik terendahku- aku membunuh diriku sendiri."
Air mata mulai menganak sungai pada pelupuk V. Hoseok sendiri meremas kesepuluh jarinya dengan erat. Sendirinya tak menyangka bila V akan menumpahkan apa yang ia rasa selama ini.
"Aku di tuntut untuk berdiri di atas pijakan rapuh seorang diri. Aku dipaksa menerima takdir kejam yang sebelumnya tak pernah terbayangkan oleh pemuda yang bahkan ia sendiri tak tahu menahu apa itu cinta apalagi hubungan di atas ranjang. Segalanya terjadi begitu cepat, kawan."
"Satu hal lagi, aku memasuki babak baru yang sebenarnya aku tak mengerti apa ini. Haruskah aku bahagia sebab mengikat janji dengan orang berbahaya sepertinya? Iming-iming menjadi kaya tanpa bersusah payah, padahal secara kasat mata aku telah menjual satu-satunya yang kupunya. Lantas bagaimana?"
"Jika kau menjadi aku, apa yang akan kau lakukan?" Suaranya bergetar dengan lelehan likuid bening membasahi pipi. "Tolong beri pemuda asing ini jawaban yang masuk akal."
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• B E G I N •
Start from the beginning
