V adalah gambaran omega paling sempurna dari yang pernah kutemui.
"Meneer-"
Aku tenggelam dalam paras elok V. Bola matanya yang berbinar seolah-olah memiliki sihir yang bisa menjeratku hanya dalam sepersekon saja. Nyatanya, aku tak menyadari jika Hoseok terus menyenggol sepatuku dari bawah meja.
"Jin!"
"Meneer!"
Aku tersentak dalam lamunan. Maka, ku pasang senyum datar sebelum kembali menata dudukku untuk tetap tegap dan kembali memusatkan atensi pada makhluk manis di sampingku.
"Meneer, jika semisal aku ingin jalan-jalan apakah boleh?"
"Boleh, tapi kau harus di dampingi oleh Hoseok dan pengawal"
"Tidak bisakah aku pergi sendiri?" Kelopak mata itu mengerjap satu kali.
Aku memijit dahiku yang berdenyut nyeri. Menyaksikan V berlaku demikian membuatku mati-matian menahan gelenyar panas yang menggerogoti tubuh. Bisa saja bagiku mendorong tubuhnya sampai terbaring di atas sofa lalu merobek kemeja putih polosnya demi menikmati dada sekal yang dia sembunyikan. Tetapi- aku sudah berjanji untuk tidak berbuat kasar.
Perangainya sungguh menyiksaku.
Hhhhh!
"Tidak, V. Sebaiknya segera kau tanda tangani saja, okay."
Hoseok menyelamatkanku. Dia tahu jika telingaku telah sepenuhnya terbakar. Hal ini bisa berarti aku di kuasai amarah atau sebaliknya- berselimut gairah.
Pada akhirnya, omegaku menggoreskan pena hitam di atas putih. Ukiran senyum manis terbit dari bibirnya yang tipis. Pun begitu denganku.
"Welcome Lieve!"
Seruanku bersambut dengan dua tangan terbuka diudara. Memintanya agar segera masuk untuk kudekap erat.
V menurut. Ia menjatuhkan setengah tubuhnya. Aku tahu, keraguan masih membelenggunya. Tetapi, ia berusaha keras untuk menepis dengan menghirup feromon yang menguar dari tubuhku.
Dan V mulai tenang.
"Apa itu Lieve?"
Pertanyaan ini berhasil mengusik suasana manis di antara kami. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal di saat Hoseok dengan riangnya terkikik di hadapanku.
Apa aku perlu menjawabnya?
"Meneer, apa itu Lieve?"
,
,
Dua orang omega cantik sedang menyisir berbagai outlet ternama di salah satu pusat perbelanjaan Amsterdam. Salah seorang terlihat sangat mahal dengan setelan jas hitam juga bros bunga kecil pada bagian dada kiri. Kacamata hitam mengkilatnya semakin mempertegas strata yang ia sandang.
Sementara yang satu, hanya mengenakan kaos usang dengan celana jeans belel juga sneakers murah. Sangat berbanding jauh.
Keduanya menghentikan ayunan langkah pada satu outlet berlogo alphabet ketiga yang saling bertaut dan memunggungi. Tanpa pikir panjang, omega mahal itu menggamit lengan seorang lain untuk berdiri di depan barisan fabric.
"V, pilih apapun yang kau mau"
Yang terpanggil menatap bimbang Hoseok seraya menggigit bibir. Semua pakaian yang berjejer sangatlah mahal. Maka jemari lentik V memilih untuk meremas ujung bawah kaosnya ketimbang mengotori benda tersebut. Sendirinya sama sekali tak memiliki uang satu peni pun.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• B E G I N •
Start from the beginning
