'sinner'[End of season 1]

Începe de la început
                                    

Bagaimana aku bisa tahu? Tentu saja karena skill ini dan dewa Louis. Kalian ingin bilang aku curang? Maaf tapi ini sangat memudahkan ku

Dan sebelumnya sistem berkata bahwa 'Pendosa berhubungan dengan anda nona'

Takdir begitu kejam bukan? Tapi itu tidak apa, mengetahui itu berhubungan dengan ku dan bukan Dokja membuat ku sangat lega

"Unnie?"gumam ku

'Siapa yang bisa memanggil ku unnie selain Gilyoung?Karena hanya ada Gilyoung yang memanggil ku seperti itu disini'

Aku membelalakkan mata ku dalam sekejap di saat sudah mengingat siapa yang bisa mengatakan ini selain Gilyoung

Dan saat itu juga, orang orang mulai bertarung satu sama lain dikarenakan ada 1 orang yang berucap bahwa, mungkin mereka semua akan mati. Karena jika gagal dalam skenario tidak disebutkan

Dokja, Hyunsung, Heewon, Sangah,dan Gilyoung fokus untuk bertahan dari orang orang yang ingin menyerang mereka. Dan mungkin disini Dokja melupakan Han Suhan. Karena fokus dengan apa yang ada di depannya

Aku berlari di antara para kerumunan yang bertengkar itu, mencari orang yang aku cari aku. Menggunakan kecepatan, aku menerobos kerumunan orang

Saat aku sedang sibuk mencari, mataku melihat Dokja dan yang lainnya berusaha mati matian bertahan. Aku dapat melihat Dokja yang sedang berpikir di tengah tengah

Ah rasanya aku ingin memotret sekarang juga. Dia sangat tampan

Aku kembali memfokuskan semua pikiran ku pada sekitar dan mencari lagi pendosa itu

Hingga mata ku menangkap seorang anak kecil yang akan menusuk pria di depannya menggunakan sebuah belati kecil

'Pendosa ditemukan'Sistem berkata

Dengan segera aku meningkatkan kecepatan menuju orang itu

Saat sudah dekat, segera aku mendorong pria yang akan ditusuk itu. Belati itu menusuk ku secara otomatis

"Sistem"kata ku

'Memindahkan ketentuan'

'Anda sekarang adalah pendosa'

Anak yang sedari tadi menunduk saat menusuk itu sekarang mengangkat kepalanya. Ia membelalakkan mata nya dengan ekspresi yang menyakitkan

Dia berucap lirih kepadaku"S-suhan.. unnie"

Benar, gadis kecil itu, Sung Jian

Sung jian adalah pendosa

Mata gadis kecil itu memerah dengan kecepatan yang terlihat dengan mata telanjang. Air matanya jatuh dengan cepat

Di sekitar kami sekarang sangat sepi, tepat nya tidak ada orang sama sekali

Aku menyentuh kepala anak itu dan berjongkok, menyamakan tinggi ku dengan nya lalu tersenyum lembut

"Maaf telah menyeret mu ke dalam semua ini"aku berucap

Sung jian segera menggelengkan kepalanya"Tidak..aku..aku senang bisa hidup. Aku bersyukur dapat bertemu unnie, tapi, tapi aku malah menyakiti unnie lagi dan lagi"

Anak malang itu menangis, ia menangis dengan semua keluhan untuk dirinya sendiri

Aku memeluknya dan berkata"Semua akan baik baik saja, kau harus hidup dengan baik Sung Jian. Masa depan gadis kecil yang manis seperti mu sangat sangat panjang"

Saat aku melepaskan pelukan ku dari Sung jian, aku dapat melihat keterkejutan di wajah nya

[Pendosa telah ditemukan]

[Penyucian jiwa dimulai]

Segera setelah itu, tubuh ku mulai perlahan lahan bersinar dan sedikit demi sedikit berubah menjadi serpihan serpihan yang menghilang di udara

Aku segera mendorong Sung jian menjauh dari ku dan aku dapat melihatnya terjatuh saat itu

'Maaf'

Di saat tubuh ku, tidak ini adalah jiwa ku yang perlahan lahan menghilang, rasanya seperti kulit yang dikupas secara perlahan lahan dan itu menyakitkan. Sangat

[A reader's sincere wish mengurangi rasa sakit]

Walaupun begitu itu tidak terlalu berguna. Tapi terimakasih

Kesadaran ku perlahan lahan menghilang. Hingga sosok Kim Dokja muncul. Ia berlari ke arah ku dengan wajah khawatir nya menembus cahaya

Aku dapat mendengar suara Sung jian yang menangis memanggil nama ku di sisi lain

Segera setelah itu Dokja memelukku dan berbisik di telinga ku

"Aku sudah tau Han Suhan"

Aku dibuat terkejut olehnya di saat saat terakhir ini. Tapi aku tetap mengangkat lengan ku dan membalas pelukannya

"Ternyata aku terlalu meremehkan mu"

"Maaf"

Dokja mengeratkan pelukannya kepada ku

"Kita akan bertemu lagi?"ucapnya dengan nada kecil

Aku terdiam sebentar sebelum berkata

"Sampai jumpa Kim Dokja"

"Terimakasih"Butiran air kecil meluncur dari sudut mata ku

'Sudah lama sekali rasanya aku tidak menangis'

Sekarang kesadaran ku sudah hilang tubuh ku, dan juga jiwa ku sudah hancur

'Sampai jumpa'

-End of season 1-

Keinginan Tulus Seorang Pembaca [Kim Dokja]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum