'did you see it?'

490 92 3
                                    

"Kau.."

"Kau tidak akan bisa melakukannya kau tahu itu?"

[Pertanyaan Dewi Moirai telah digunakan]

"Hmm?apa maksudmu?"apa yang dibicarakan Dewi takdir satu ini?

"Kau tidak bisa melakukannya"Hanya itu yang ia ucapkan sedari tadi dan aku tidak mengerti apa yang dia ingin katakan

"Kau ingin mengubah takdir di saat kau tidak bisa mengubah takdir mu sendiri"Dia menjelaskan

Takdir ku?

"Walaupun begitu takdir tetap akan berjalan seperti bagaimana seharusnya"Moirai melanjutkan

Seharusnya?

Takdir milikku?

Aku dapat mendengar suara gigi ku yang bergesekan

"Kau..."

Sekarang aku dipenuhi amarah, tatapan tajam setajam belati ku arahkan pada sang Dewi takdir

"Kau melihat kehidupan ku?"

Dewi Moirai terdiam sebentar sebelum menjawab dengan tenang

"Ya"

Sialan Dewi sialan Dewi sialan sialan

"KENAPA KAU MELIHAT NYA?!"Aku marah aku sangat marah

Dia dengan lancang nya melihat ke masa lalu ku dan bahkan dia masih dapat bersikap tenang sekarang

"Aku dapat aku adalah Dewi takdir"masih dengan nada tenang nya ia menjawab

Ah begitu.. Dewi ini sangat menyebalkan

"Kau Dewi sialan"gumam ku

Segera setelahnya sabit raksasa muncul di tangan kanan ku dan dengan cepat mata ku beralih kembali pada sang Dewi takdir

Mata ku berkilat saat diterpa cahaya

Sesaat setelah itu diriku menghilang dari hadapan para dewa

"Kemana dia pergi?!"Moros bertanya

Di beberapa saat yang lalu jika aku baru saja menghilang dari hadapan mereka sekarang diriku berada di udara mengangkat sabit raksasa itu tepat di atas kepala sang Dewi takdir. Menatapnya dengan amarah

Tapi tentu saja Dewi tetaplah Dewi

Muncul perisai yang melindungi kepalanya dari sabit sesaat sebelum sabit itu mendarat tepat di dirinya

Setelahnya pedang pedang yang dilapisi cahaya putih muncul di sekitar sang Dewi takdir dan membentuk sebuah garis yang mengitari sang Dewi dan dengan segera pedang pedang itu meluncur dengan cepat ke arah diriku

Sangat cepat

"Move"

Pedang pedang itu tidak mengenai apapun. Hanya udara yang ada

Muncul di tengah tengah para dewa lagi dan masih menatap sang Dewi takdir

"Kau manusia tidak tahu diri"Moirai berkata

Sialan sialan Dewi sialan

"Kalau begitu aku hanya harus menghancurkan mu"kata ku

"Manusia sombong"

Energi energi berkumpul di atas kepalaku,besar,lebih besar, lagi,dan lagi hingga membuat para Dewa harus mundur beberapa langkah

Aku tidak peduli DEWI ITU HARUS HILANG

"Destroy"

Kumpulan energi yang besar itu segera melesat ke arah sang Dewi takdir

Itu adalah bentuk dari amarah ku, amarah ku sebesar itu dan amarah ku akan menjadi sesuatu yang menghancurkan dirimu

Para Dewa segera memasang shield mereka karena walaupun itu ditujukan untuk Dewi takdir tetapi mereka tetap akan terkena

"Cih manusia rendahan"Moirai berdecih

"KAU HANYALAH MANUSIA RENDAHAN INGAT ITU!"Sekarang dia berseru, tapi ia tidak dengan segera memasang Shield di depannya karena ia hanya berpikir bahwa serangan oleh manusia rendahan tidak akan dapat mengenai dirinya,sang Dewi Takdir

Dia tidak mengetahui sesuatu bahwa amarah dari seorang Han Suhan kadang akan menjadi racun yang mematikan

Di saat saat terakhir ia baru menyadari bahwa itu adalah sesuatu yang harus ia waspadai

Tetapi semua sudah terlambat

Saat ia berpikir bahwa ia baru saja akan di lenyapkan oleh seorang manusia sebuah perisai muncul di depannya

"Baik baik mari kita akhiri ini"Sebuah suara terdengar dan setelahnya muncul sebuah portal besar

Sosok besar muncul dari dalam portal itu dengan wajah tampan dan senyum nya

"Haih malah jadi kacau begini"

Itu adalah Dewa Louis yang baru saja datang dengan wajah tidak bersalahnya








Jangan lupa tinggalkan komentar dan bintang
Wait for next chapter

Keinginan Tulus Seorang Pembaca [Kim Dokja]Where stories live. Discover now