'Han Suhan'

403 63 0
                                    

"Han Suhan"

"Han Suhan"

"Hehehe"

Gadis kecil yang masih terbaring di kasurnya itu segera terlonjak dari tidurnya dan terengah-engah,matanya berkabut hingga tidak memungkinkan dirinya untuk melihat atap dengan baik.Itu kabur

Perlahan setelah nafasnya mulai membaik dan pikirannya mulai tenang,badan kurus dan kecil itu duduk dari tidurnya dan bersandar di kasur usang itu

"Apa yang terjadi?"masih dengan keadaan shock nya,Han Suhan memegang dada yang terasa sakit itu dan menatap lurus ke depan dengan pandangan yang rumit

Siapa?siapa itu tadi? Kim Dokja?tidak,bahkan aku tidak pernah memberitahu nama ku kepada anak laki laki itu

Lalu siapa?
.

.

.

.

.

Pagi ini adalah pagi yang sangat buruk bagi Han Suhan, menghilang nya Kim Dokja tidak tepatnya orang orang yang gadis itu pernah temui dan juga pernah bertemu dengan Kim Dokja,sama sekali tidak ada yang mengingat anak laki laki itu

Sungguh Ini semua membuat diriku frustasi dan tidak dapat menerima kenyataan yang ada

Hanya,jelas Kim Dokja itu ada dan tidak mungkin dia hanyalah hayalan semata diriku.Bahkan mata yang penuh dengan harapan saat menatap ku itu masih teringat jelas dalam memori yang ada

Bagaimana dia bisa menjadi tidak ada?!

Sarapan pagi ini hanyalah roti kering bekas semalam karena keluarga itu tidak menghabiskannya, sebenarnya karena Han Suhan juga tidak keluar dari kamarnya dan juga walaupun dia keluar tidak akan ada yang berubah.Dan Han Suhan tahu akan itu

Memori kejadian semalam juga telah membekas di otak Han Suhan entah kenapa itu membuatnya takut akan sesuatu.Tapi ia tidak mengerti apa yang dia takuti

Seperti......perasaan takut akan kehilangan sesuatu tetapi di sisi lain juga tidak

Aku bingung bagaimana mendeskripsikan nya

Kedua kaki gadis kecil itu melangkah keluar dengan tangan yang menggenggam erat tangan dan berharap bahwa hari ini......semuanya akan ia temukan,jawaban tentang semua yang sebenarnya ada.Dan Han Suhan masih yakin akan itu

Di kelas jantungnya tidak bisa berhenti untuk tidak berdetak dengan cepat dan keringat dingin juga sesekali membasahi punggung kecil itu.Di saat memikirkan apa yang akan terjadi pulang nanti tangannya juga tidak berhenti mengepal dan sedikit gemetar karena takut dengan realita yang akan dihadapinya

Tetapi memang benar bahwa kita tidak boleh berharap terlalu banyak

Sekali lagi anak laki laki itu tidak muncul di depan gerbang membuat Han Suhan terbanting akan kenyataan karenanya

Bohong kan?

Kim Dokja?

Dengan langkah perlahan aku berjalan ke arah gerbang, berdiri tepat dimana anak laki laki itu selalu berdiri dan menatap tanah dengan tatapan teduhnya

Beberapa menit Han Suhan berdiri di tempat itu dan tanpa sadar air mata juga ikut menyertainya, gadis kecil itu membuat ekspresi tersiksa dan seakan akan dunianya telah dihancurkan begitu saja

Dengan langkah kecil Han Suhan berjalan meninggalkan gerbang dan pergi tanpa tujuan,masih disertai oleh air mata gadis kecil itu menunduk, menangis dalam diam sembari menatap jalanan yang dilewatinya.Sakit dan sakit yang sekarang dirasakan dirinya

Keinginan Tulus Seorang Pembaca [Kim Dokja]Where stories live. Discover now