'A story'

1K 218 4
                                    

Sung Jian side
.

.

.

Dunia ku adalah monoton

Hitam dan putih, entah bagaimana hanya itu yang dapat aku lihat

Penghinaan? Sebuah kalimat yang sudah tidak asing lagi bagi ku. Jika kau bertanya kenapa aku tidak mati saja, aku ingin melakukannya. Sudah berkali kali aku mencoba, tetapi takdir tidak mengijinkan

Aku hidup tanpa sedikit pun kasih sayang. Itu sudah terjadi sejak aku lahir. Jika aku mendapatkan kasih sayang, itu adalah kenikmatan sementara

Orang tua ku, tidak, mereka tidak pantas di sebut orang tua. Mereka adalah orang yang paling aku benci di dunia ini, bahkan ibu ku yang sudah melahirkan ku. Seorang yang disebut sebut paling menyayangi anak nya di kehidupan

Karena orang tua ku selalu ingin memiliki seorang anak laki laki, saat ibu ku mengandung tentu saja itu membawa kebahagian untuk mereka

Hingga mereka disadarkan oleh kenyataan yang pahit bahwa anak yang lahir adalah seorang perempuan. Membuat mereka putus asa setelah melahirkan ku

.


Di umur 2 tahun saat aku sudah dapat berbicara dengan lancar, mereka hanya menatap ku dengan pandangan menjijikan

Tidak terasa hari hari yang penuh dengan kekosongan sudah berlalu selama 8 tahun. Saat aku berumur 8 tahun, ibu ku mengandung lagi dan sudah diketahui bahwa itu adalah laki laki. Benar, sesuatu yang selalu mereka tunggu selama aku hidup

Bagi ku yang baru saja menginjak umur 8 tahun, aku tidak dapat merasakan perasaan apapun saat melihat nya. Seakan hal itu tidak pernah ada disana sejak awal
.

.

.

Anak laki laki yang mereka dambakan pun akhirnya lahir dengan selamat dan sehat. Tentu saja itu membawa kebahagian bagi mereka berdua

Saat mereka sedang berbahagia, aku sedang bekerja paruh waktu membantu seorang nenek yang mempunyai sebuah toko kelontong. Kalau tidak salah, itu saat aku berumur 9 tahun

Aku tau itu adalah hari yang bahagia bagi mereka, tapi aku tidak ingin melihat apapun tentang nya. Terlalu melelahkan, lebih baik aku mencari uang. Semenjak aku berumur 8 tahun mereka hanya sedikit membiayai hidup ku lagi, bahkan aku harus putus sekolah yang saat itu baru saja memasuki sekolah yang selalu aku dambakan

.

.

.

.

Tahun demi tahun pun sudah berlalu. Sekarang aku sudah berumur 14 tahun, dan kembali melanjutkan sekolah karena permintaan adik ku. Benar, itu adalah anak yang selama ini mereka sayangi

Tentu saja setelah ia lahir orang tua ku selalu memberinya perhatian yang sangat banyak dan kasih sayang juga

Anak yang mempunyai selisih 5 tahun dengan ku ini baru saja memasuki sekolah, dan karena dia melihat ku yang tidak pernah pergi ke sekolah dia meminta mereka untuk menyekolahkan ku lagi. Awalnya mereka ragu, tetapi setelah anak itu memohon mohon kepada mereka, akhirnya aku pun di sekolahkan kembali

Namanya Sung Teun, dia adalah anak mereka. Walaupun dia selama ini selalu baik kepada ku dan tidak menyiksa ku seperti mereka, ketahuilah aku tidak pernah menganggapnya sebagai seorang adik. Hanya orang asing dan baik yang lewat 
.


.

.

Saat ini disinilah aku berada, di kereta yang sedang berjalan menuju stasiun berikutnya hingga sebuah bencana terjadi

Skenario, dan orang orang yang meninggal dalam sekejap

Aku menatap mereka seperti tidak peduli tapi dalam pikiran ku semuanya sudah kacau. Aku panik, takut, ingin berteriak, menangis dan meminta pertolongan tapi itu semua dicegah oleh tubuh ku

Saat skenario utama muncul terdapat penjelasan bahwa yang tidak berhasil akan mati

Mati? Itu bagus, sangat mempermudah ku

Orang orang di gerbong mulai menyerang satu sama lain, dan sepertinya mereka tidak menyadari keberadaan ku mungkin karena hawa keberadaan ku yang tipis

Hingga waktu yang tersisa tinggal sedikit seorang wanita menghampiri ku dan memberiku alasan untuk hidup saat itu juga

Saat dia berkata bahwa aku harus berguna, dunia monoton ku itu seketika menjadi berwarna. Wanita itu seperti cahaya yang sangat terang, dia telah menjadi cahaya dalam hidup ku yang bagai kegelapan dalam

'Aku ingin bersama nya'

'Cahaya hidup baru ku'

Dia segera memberikan belalang kepadaku dan dengan segera aku bunuh belalang itu dengan tangan ku

Waktu habis orang orang yang tidak berhasil segera mati dengan sendirinya

Aku menatap wanita yang sedang melihat lurus ke depan dengan pandangan dingin itu

'Dia keren'

To be continued....

Keinginan Tulus Seorang Pembaca [Kim Dokja]Där berättelser lever. Upptäck nu