'Pathetic human'

320 40 2
                                    

Perlahan lahan dan perlahan lahan gadis kecil itu tumbuh dengan seorang keluarga yang sangat menyayanginya,tapi siapa yang tahu apa yang dipikirkan oleh hati manusia

Memasuki sekolah menengah atas, hidupnya sudah tidak setenang air mengalir kembali. Benar, semakin kau dewasa semakin kau akan mengerti seberapa kejamnya dunia. Tapi bagaimana dengan Han Suhan yang telah mengerti sebelum ia belum dewasa

Pembullyan, semuanya dapat kau lihat di setiap sudut sekolah ini. Dan bagaimana aku bisa terseret masuk ke dalamnya?padahal sejak awal aku selalu berusaha menjauh. Tapi memang kadang takdir itu sangat kejam dengan orangnya,tanpa alasan apapun diriku harus terseret

Sungguh aku tidak tahu harus menangis atau tertawa

Sekarang aku telah memasuki sekolah menengah atas dan akhir tahun nanti, umur ku akan bertambah menjadi 15 tahun. Tinggal 3 bulan lagi

Berjalan untuk kembali pulang,tapi siapa yang tau apa yang akan terjadi di perjalanan ini

"Han Suhan"sebuah suara terdengar membuat Han Suhan harus mengalihkan pandangannya

Seorang gadis dengan rambut panjangnya dan riasan wajah yang sangat berlebihan,juga beberapa gadis lagi di belakang nya

Adegan yang terjadi setelahnya? tidak perlu aku sebutkan kau pasti sudah tahu

Gadis di depan dengan cepat berjalan ke depan dan menarik lengan pakaian Han Suhan dan melemparnya ke tanah. Yang lain mengikuti nya dan segera berjalan ke arah Han Suhan dan menginjak-injak dirinya dengan sekuat tenaga

Wajah puas akan penderitaan orang lain terpampang jelas di wajah mereka semua

Diam,aku hanya harus tetap diam untuk sesuatu yang tidak perlu. Mereka akan pergi dan aku akan pulang. Biarkan mereka melakukan apapun yang mereka sukai dan aku hanya akan berjalan pulang

"KAU!"

Salah satu gadis berteriak, menarik rambut Han Suhan dan memaksa keduanya bertatapan. Satu dengan kekejaman dan satu dengan kekosongan, seakan ia benar benar tidak peduli walaupun itu benar

"KAU SIALAN"Seakan tersulut oleh amarah yang ada, gadis itu dengan tangannya sendiri menyeret Han Suhan ke arah dimana sebuah kolam kecil dengan kedalaman yang cukup dalam

Sekarang mereka sudah gila

Gadis lain hanya diam dan menatap apa yang akan dilakukan gadis yang menyeretnya ini

Tepat

Dengan kasar, kedua tangan gadis itu mengangkat kepala Han Suhan dan menekannya masuk ke dalam kolam kecil yang ada hingga seluruh kepala Han Suhan masuk ke dalamnya

Gila,mereka sudah gila

Dengan senyum kejamnya dia menatap Han Suhan yang tidak bergerak dengan kepala yang berada di dalam kolam kecil itu dan pihak yang lain hanya tertawa puas karena pertunjukan yang telah disediakan

"AKH-"

Sebuah teriakan terdengar membuat gadis gadis yang lain menatap dimana gadis sebelumnya di sebelah kolam, sekarang tercekik oleh sebuah tangan

Dan faktanya adalah gadis yang sebelumnya dia paksa untuk mati dengan sebuah percobaan pembunuhan, mengangkat tangannya,bangun dan segera mencekik gadis yang lain

"Kalian bisakah diam?"sebuah suara rendah segera masuk ke dalam pendengaran mereka masing masing dan tidak bisa tidak bergidik karenanya

"Aku lelah kau tau?"sekarang wajah yang sebelumnya tertunduk,terangkat dan sebuah mata kejam dan dingin melesat kepada mereka hingga membuat ilusi bahwa sebuah jurang yang dalam menyerap diri mereka sendiri

Terlalu takut, terlalu kaku bagi mereka untuk bergerak sekarang

"KENAPA KALIAN DIAM!"

"CEPAT BICARA!"

Masih tidak ada jawaban,ini membuat Han Suhan yang masih mencengkram gadis di tangannya marah hingga menguatkan tenaga untuk mencekik gadis itu

"Akhhh le...lepas...kan"dia menangis dan mencoba berjuang untuk terlepas tapi tenaga yang berada di lehernya segera menguat hingga dirinya tidak bisa mempertahankan kesadarannya kembali

Menatap gadis yang sudah pingsan ditangannya ia melempar tubuh itu dengan kasar hingga menabrak tanah dengan keras. Mengalihkan pandangannya kembali ke beberapa gadis di depannya

"Kalian ingin bicara atau tidak?"

"Berani menindas yang lain,apakah kalian tidak berani untuk mendapat giliran ditindas?"

"Menyedihkan, kalian manusia menyedihkan"

Sekarang beberapa gadis itu tidak melihat seorang manusia di depan mereka, melainkan seorang monster yang siap menyerang kapan saja. Ingin lari tapi kaki mereka melunak dan hanya dapat gemetar

"Heh menyedihkan"dengan langkah pendek Han Suhan berjalan dan mengambil sebuah tongkat kayu yang sudah usang di tanah

"K-kau...apa yang ingin kau lakukan?"salah satu gadis berucap dengan gemetar

"Apa?kau bertanya apa?kenapa kau tidak melihatnya sendiri?"
.

.

.

.

.

.
"Mereka berani menindas tapi tidak berani ditindas,cih"

"Sangat busuk"

Beberapa gadis sekarang terkapar di tanah,ada yang kepalanya mengeluarkan darah,memar memar di tubuhnya dan bahkan hingga terdapat yang tangannya patah. Sekarang mereka semua pingsan

"Kau tidak pernah bisa melawan dan itu sangat membuat ku repot kau tau Han Suhan?"

"Jika....aku saja bagaimana?hahahha bercanda"

Dengan senyum lebarnya seorang gadis yang masih memegang sebuah tongkat kayu yang berlumuran darah,tertawa di tengah tengah ini semua

"Baiklah mari pulang"

Kedua kaki pendek itu berjalan kembali tanpa sebuah Senyum hilang pun dari wajahnya

Setelah sampai di rumah, Han Suhan segera mandi dan berbaring di tempat tidur. Masuk ke dalam kegelapan yang dalam

Beberapa jam berlalu dan langit telah menjadi gelap di luar sana

"Suhan makanan sudah siap"sebuah teriakan membangunkan gadis yang masih tertidur

Tubuh itu duduk di tempat tidurnya dan untuk beberapa detik memegang dada kirinya sendiri dan mengambil nafas panjang

"Ini menyakitkan"

Di bawah sekarang kedua orang itu duduk dan menikmati makanan sebelum Han Yeong mengangkat sebuah pertanyaan

"Suhan,ayo pergi menemui orang tua mu"









Catatan penulis:
Mulai sekarang alur akan aku percepat dan segera memasuki ending karena setelahnya aku akan fokus mengerjakan sequel

Jangan lupa tinggalkan komentar dan bintang
Wait for next chapter

Keinginan Tulus Seorang Pembaca [Kim Dokja]Where stories live. Discover now