12 : 11

102 109 1
                                    

Langkah kecil Kanara terlihat sibuk sedari tadi, memasuki seluruh kelas di SMA Serein dan mencatat nama orang-orang yang pernah dipalak dan dibully Sarah. Clarissa dan Adiba pun sedang bergerak cepat, setelah mereka mengetahui rencana Kanara. Tadi, Kanara menceritakan tentang hal itu pada mereka.

Andika juga menawarkan diri untuk membantu Kanara, ia mengumpulkan orang-orang yang telah didata menuju lapangan utama.

"Ini nama-nama para murid yang pernah dipalak dan dibully sama Sarah." ucap Kanara sambil mengulurkan tangannya pada Andika.

"Lo tau kan, apa yang harus di lakuin?" tanya Kanara sambil tersenyum.

"Tenang aja. Serahin semuanya sama gue," jawab Andika ringan.

Adiba, dan Clarissa menyiapkan mic, dan menarik perhatian orang banyak.
Sudah beberapa kali mencari Sarah tapi gadis itu tidak terlihat batang hidungnya sama sekali. Clarissa dan Adiba pun tidak melihat Sarah muncul di tengah-tengah lapangan.

"Hai, Sar," sapa Kanara melihat Sarah ada di bawah pohon taman. Sepertinya orang itu ingin menghindar dari keramaian.

Sarah sedang memejamkan matanya, sambil memakai earphone di telinga. Mendengar sapaan itu membuat dia membuka mata, dan melepaskan sebelah earphone itu.

"Ngapain lo ke sini?" tanyanya dengan ketus. Sarah merasa terusik dengan kehadiran Kanara yang menganggu ketenangannya.

"Ada sesuatu yang harus gue tunjukkin ke lo," jawab Kanara. Sarah langsung terlihat antusias sekaligus penasaran. Hal itu terbukti dari matanya yang terlihat berbinar, gestur tubuhnya pun menciptakan gerakan-gerakan absurd.

"Ikut gue sekarang," ujar Kanara sambil memegang pergelangan tangan Sarah. Sebelum memulai semuanya, Kanara tersenyum sangat manis pada Sarah. Senyuman yang membuat Sarah ssmakin penasaran, teka-teki di otaknya bermunculan.

Kaki panjang Sarah terseret mengikuti langkah Kanara. Dengan perasaan sebal dan was-was menghampiri dirinya. Sarah berpikir kalau dia akan di ganggu lagi oleh Kanara.

'Terusin aja permainan lo, Ra. Karena lo ngga akan nyangka apa yang akan terjadi berikutnya.' Batinnya. Sarah mencoba memasang raut wajah tenang.

Sarah sudah dapat menyimpulkan apa yang akan dilalui oleh dirinya saat ini, setelah melewati kumpulan banyak orang di lapangan. Awalnya, Sarah merasa tak terima, namun dia berusaha untuk tidak berontak sedikitpun.

"Sebuah pertunjukan?" gumamnya dengan pelan sambil tersenyum simpul.

"That's right," bisik Kanara. Kanara dapat mendengar suara Sarah tadi, meski Sarah berucap sengan suara kecil, namun jarak mereka yang dekat memudahkan Kanara untuk mendengar. Ia merasa kaget saat Kanara membalas perkataannya.

"SEMUANYA HARAP TENANG. COBA LIHAT ORANG-ORANG YANG DI HADAPAN KALIAN INI. YA, MEREKA ADALAH KORBAN BULLY DAN PEMALAKAN DARI SARAH," ucap Kanara menggunakan mic, yang suaranya dapat di dengar oleh siapa saja.

Kuping Sarah memanas. "Apa-apaan lo, Jalang?!" Sarah tak mampu menutupi keterkejutannya saat ini.

"Lo harus menebus semua perbuatan buruk lo, yang jelas-jelas merugikan orang lain. Dan gue udah baik sama lo, ngasih lo jalan untuk minta maaf sama mereka," bisik Kanara, suaranya menelisik telinga lawan bicaranya.

"Lo pikir gue bakal tinggal diam, Ra? Nggak bakal," tegasnya.

Kanara tak peduli perkataan Sarah barusan. Ia langsung melanjutkan bicaranya lagi memaki microphone.

"KALIAN HADIR DI SINI UNTUK BERSAKSI BAHWA SARAH AKAN MEMINTA MAAF ATAS PERBUATANNYA DAN MENGGANTI SEMUA UANG YANG DI PALAK DARI PARA KORBAN."

Suasana menjadi riuh, mereka saling bersahutan. Sarah yang terkenal badgirl dan gemar membuat masalah itu akan meminta maaf? Apa mungkin Kanara berbohong?

SERENITYWhere stories live. Discover now