05

205 29 23
                                    

«Ada yang paling mahal di dunia yaitu, Antimateri dan Setia»

- Dari pengelihatan seorang gadis

———

Bagaimana reaksi kalian ketika bertemu gebetan?

Menyapa?

Menghindar?

Atau menciumnya di hadapan banyak orang, agar mereka tahu dia adalah milik kalian.

Kalau Tanisha pasti memilih opsi terakhir. Mencium pipi Damon di depan semua murid SMA Andromeda. Semua orang menganga melihat keberaniannya dan Tanisha bangga dengan dirinya sendiri.

TANISHA SI PEMBERANI!

“MAKSUD LO APA?!” Damon mendorong kasar badan Tanisha. Kemudian mengelap pipinya yang habis dicium gadis itu.

“Cium pacar gue," jawab Tanisha enteng, seakan tidak terpengaruh oleh tatapan intimidasi semua orang apalagi Damon.

Damon mencengkeram kerah seragam Tanisha hingga cewek itu kesulitan bernapas. “Jangan seenaknya sentuh gue! Lo bukan siapa-siapa, lo cuma orang asing.”

Alden menyentuh tangan Demon agar lelaki itu segera melepaskan leher Tanisha.

Semua orang menahan napas ketika Damon berjalan menuju kelasnya.

“Iblis tetaplah iblis, dia gak akan bisa jadi Malaikat. Artinya Damon bakalan tetep kasar sama siapapun itu, mau lo cewek sekalipun dia gak perduli,” nasihat Alden.

Akhirnya gadis itu bernasib sama seperti Keira, mendapatkan kecaman dari banyak murid perempuan. Akibat tindakannya.

“Sok banget lo, gue pas godain Damon aja gak sampai segitunya.” dan perempuan yang dipikirkannya muncul dengan tatapan menghina.

“Seenggaknya gue gak berkali-kali godain Damon kaya lo!” ujar Tanisha.

Keira menjambak rambut Tanisha hingga Tanisha mendongak, “dan gue masih sadar diri buat gak cium penguasa sekolah ini seenaknya. Pulang ke rumah terus ngaca, tanya ke diri sendiri, lo siapanya Damon?”

Tanisha terpaku setelah Keira pergi seraya menyenggolnya kasar. “FU*K YOU, KEI!”

Memang benar faktanya, kalau dirinya dan Keira tidak ada bedanya. Hanya saja cara dan tujuan mereka sedikit berbeda.

Damon mengernyit ketika menatap Keira, dirinya baru sadar, kalau gadis itu sudah tidak mengganggunya.

“Suka lo?” tanya Alden. “Biasanya, sih, gitu. Pas ngejar-ngejar dicuekin, tapi waktu dia lelah mengejar dicariin.”

“Siapa yang cari dia?”

Alden misuh, “gue, lo kali! Gue liat dengan mata batin, pandangan lo dari tadi gak bisa lepas dari Keira!”

“Sok tau,” acuh Damon.

“Ngaku lo, Bocah! Yang boleh diam-diam suka bukan cuma cewek, kok. Cowok juga boleh,” tutur Alden. “Kalau diliat-liat, kayaknya Keira sekarang tobat karena habis kena damprat sama lo beberapa waktu lalu.”

Damon melayangkan tatapannya lagi ke arah Keira, benar juga apa kata Alden. Rambut Keira kembali berwarna hitam.

“Baguslah.” Jadi tidak ada lagi cabe-cabean yang mengganggunya.

“DAMON!”

Dua lelaki itu menoleh ke arah sumber suara.

“Shit!”

DAMON EPHEMERALWhere stories live. Discover now