V mulai sedikit tenang ketika gerombolan manusia berbaju baju mengelilinginya. Sedangkan Jin, ia melipat tangan sebatas dada pada sudut ruangan dengan tatap tajam. Segala sesuatu yang mengenai V harus berada di bawah kendalinya langsung.
Tunggu-
Jin mengerjapkan kelopaknya sejenak sebelum menunduk mengerutkan dahi.
Satu kali lagi, pertanyaan yang sama dengan milik Namjoon. Mengapa ia begitu khawatir dengan kondisi V? Padahal, seorang budak lain telah tewas dalam indisiden yang sama.
Apakah aku berlebihan? Rasa aneh apa ini? Mengapa dia mudah sekali menarik simpatiku hanya dengan bolamata beningnya? Sihir apa yang dia punya dan— mengapa ia melakukan itu kepadaku?
"Meneer!"
Jin tenggelam dalam pemikirannya sendiri sampai tak menyadari jika seorang tim dokter telah berdiri di seberang— bersedia menunjukkan rekam medis V.,
"Meneer!"
"Ah, yeah?!"
Sang kepala mafia mengangkat kembali wajahnya yang dipenuhi rona merah. Bahkan sampai cuping.
"Ben je oke? (Apa anda baik-baik saja?)"
"Zeker. Het gaat goed met mij. (Tentu saja. Saya baik-baik saja)"
Tak lama kemudian, laporan kesehatan V menyapa manik tajamnya ketika sang pasien kembali tidur lelap.
,
,
Di sisi lain,
"Klootzak!(Bajingan!)"
Suara gertakan pada meja begitu nyaring menusuk gendang telinga masing-masing yang kini memasang diri seraya menunduk. Kepala Mafia itu gusar— wajah hingga lehernya merah padam bak terbakar api. Kepalan tangan yang meninju keras seolah tak berarti apa-apa baginya ketimbang amarah yang menguasai diri.
"Bagaimana El bisa tewas?!"
Salah seorang dari barisan pria berpakain gelap mengambil satu langkah ke depan dan menjawab-
"Dia benar-benar masuk ke kamar Jin dan menikamnya langsung. Tapi ternyata itu hanya guling, bos!"
"Bagaimana pengawasan kalian?! Kenapa bisa meleset?! Apa kalian bodoh?!"
Seorang ajudan itu menjahit mulutnya rapat. Disaat pembobolan cctv pada markas The Black Diamond, tim hacker mengalami kesulitan ssbab alamat ip yang mereka gunakan teruslah berganti setiap tiga puluh detik. Dan lagi, tim hacker kubu musuh sangatlah professional dalam hal demikian. Itu sebabnya mereka luput dalam mengontrol gerak-gerik sang kepala mafia.
"Bos, Jin sedang menemani V yang dalam masa pemulihan." celutuk anak buah lain.
Lucas menggosok dagunya pelan dengan kepala mengangguk.
"Dia benar-benar menyukai budak itu ternyata"
Tak ada konversasi dalam beberapa waktu.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• A CHOICE •
Start from the beginning
