Start

8 4 0
                                    

20 menit Aera tidak sadarkan diri.

"Ayah. Bagaimana ini? Aera belum bangun?"

"Sabar ya Bunda."

Halmoni menenangkan Aqil dan Aqila.

"Alex.. Suamiku.."

Aera tersadar dari pingsannya.

"Dimana Aku."

Aera memandang sekeliling ruangan tersebut.

"Ini bukan ruangan Alex. Aku harus menjaga Alex, Ia pasti sendirian di ruangan itu."

Aera bangkit dari tidurnya. Meskipun langkahnya di tahan oleh Ayahnya, Aera tetap tidak mau mengikuti ucapan Ayahnya.

"Alex."

Alex telah ditutupi selimut di mukanya.

"Alex.."

Zen yang menemani Alex hanya berdiam diri.

"Alex hanya tidur sebentar. Dia tidak akan pernah meninggalkanku."

"Permisi. Bolehkah Ibu menanda tangan surat kematian ini."

"Tidak. Suamiku belum meninggal, Ia hanya tertidur."

Aera terus menangisi kepergian Alex.

"Kamu pasti bercandakan Sayang?"

"Zen. Kenapa Alex tidur terus? Tolong bangunkan Dia.." Ucap Aera.

Zen hanya menarik nafas panjang.

Kini jenazah Alex di bawa keluar.

"Alex mau di bawa kemana. Jangan bawa Alex pergi dariku."

Aera terus menahan kepergian Alex, Zen menahan Aera.

"Zen. Alex.." Ucap Aera.

Zen memeluk Aera.

Alex dikuburkan disebelah Ibunya.

Kematian Ibu dan Alex membuat Aera sangat terpukul.

~~ 1 Bulan kemudian~~

"Sayang. Ayo makan." Ucap Bunda Aera.

"Bunda. Kami pergi sekolah dulu." Teriak Aqil dan Aqila.

Sudah sebulan Aera didalam kamar. Badannya tidak terurus, bahkan untuk mengurus anaknya Ia tidak melakukannya.

"Halmoni boleh masuk Aera."

Aera tidak menjawab.

"Baiklah Halmoni masuk ya."

Halmoni membuka pintu dan mendekati Aera.

"Sayang ingat di perut Kamu ada anak Alex. Masa Kamu membiarkan anak ini sakit? Masa Aqil dan Aqila tidak Kamu urus lagi?"

Aera hanya diam.

Melihat Aera seperti ini Halmoni tidak dapat berkata-kata lagi.

"Aera. Ayo ikut Bunda jalan-jalan."

Bunda Aera merapikan anaknya tersebut.

"Kita ketaman ya. Biar Kamu bisa lebih tenang disana."

Aera hanya berdiam diri.

Bunda Aera membawa Aera ketaman tempat biasa Alex membawanya.

Disana Aera terus melihat setiap objek yang hampir penuh dengan bayangan Alex.

"Es krim cokelat vanilla untuk Kamu."

Sebuah es krim kini berada di samping telinga kanan Aera.

"Alex." Ucap Aera sambil menoleh ke belakang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Chasing The My DreamWhere stories live. Discover now