Kesalahan

6 4 1
                                    

~~Hari perpisahan~~

"Selamat buat Kita semua." Ucap Alex.

Semua Murid pada sibuk merayakan kelulusan Mereka.

"Aera selamat ya, Kamu lulus dengan nilai terbaik antar provinsi ini." Ucap Zen.

"Makasih, Sayang."

"Selamat juga buat Kamu Sayang."

"Ya, Thanks Sayangku."

Alex melihat Zen dan Aera sedang bermesra-mesra.

"Kenapa sakit Aera. Rasa ini sakit." Ucap Alex dari kejauhan.

"Kamu tadi bilang apa Alex Sakit kenapa?." Ucap Sasya.

Alex terkejut melihat kehadiran Sasya disampingnya.

"Sejak kapan Kamu disini."

"Baru. Sempat dengar kamu bicara sendiri. Tapi nggak jelas. Sakit kenapa?"

"Sakit ketika Aku harus lulus secepat ini." Ucap Alex.

"Lulus mau lanjut kemana Alex.?" Tanya Sasya.

"Mau lanjut ke.."

"Sasya ayo kemari." Ucap Nia.

"Ya, bentar."

"Aku kesana dulu ya." Ucap Sasya meninggalkan Alex.

Alex belum siap melanjutkan pembicaraan Sasya terlanjur pergi meninggalkan Dia.

Alex melemparkan batu kerikil tanpa melihat kemana arah terbang batu tersebut.

"Aduh sakit."

"Alex. Woiii. Kemari Lo." Teriakan Tia.

"Lo gila ya. Maksud Lo lempar Gue batu apa?"

Tia berjalan kearah Alex.

"Woii jawab goblok." Ucap Tia.

"Maaf Tia. Gue nggak sengaja." Ucap Alex setengah sadar.

"Goblok banget Lo. Hampir Gue gak berdarah."

"Maaf."

Dengan kesal Tia menghentakkan kakinya, membalikkan badan.

"Tia awas." Teriakan Alex.

Tia terjatuh dipelukan Alex akibat Ia menabrak dinding.

"Alex."

Alex terus memandang wajah Tia.

"Maaf sekali lagi." Ucap Alex sambil melepaskan pelukannya.

"Tadi Lo hampir terjatuh, jadi Gue tangkap Lo. Biar Lo nggak terjatuh ke tanah." Ucap Alex dengan suara datar.

Tia hanya terdiam, lalu meninggalkan Alex.

"Dasar bodoh banget si Gue. Cuma minta maaf gitu aja." Ucap Alex dalam hatinya.

"Alex untuk ucapan minta maaf sama Tia. Sebaiknya Lo ajak Dia pulang bareng terus bawa pergi makan." Bisikan kiri Alex.

"Jangan Alex, nanti Tia bisa baper ke Kamu. Penting tadi sudah minta maaf." Bisikan kanan Alex.

"Woii jangan gitu Lo." Bisikan kiri Alex menantang bisikan kanan Alex.

"Udah cukup." Teriakan Alex.

Suara Alex membuat dirinya menjadi objek perhatian.

"Alex, You Oke?" Tanya Aera.

Alex hanya diam.

"Zen, Aera mau ke sana dulu ya."

Chasing The My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang