Struggle

6 4 1
                                    

"Alex. Temani Istrimu." Ucap Ibu Alex.

Alex masuk kedalam ruangan persalinan.

"Sayang. Kamu pasti kuat. Demi anak Kita. Kamu harus melahirkan Anakku." Ucap Alex ke telinga Aera.

Aera sekuat tenaga melahirkan anaknya.

"Hembus nafasnya pelan-pelan." Ucap Dokter Bidan.

"Sasya tolong siapkan peralatan yang lain." Ucap Dokter Bidan.

Sasya sedang sibuk dengan tugasnya.

"Ini sedikit lagi kepala anaknya sudah mulai terlihat. Terus tarik nafas lalu buang pelan-pelan."

Aera mengikuti instruksi Dokter Bidan tersebut.

Ooweeekk. Ooweeekk.. Teriakan suara Bayi.

"Sayang anak Kita." Ucap Alex dengan bahagia.

"Bentar. Ini ada lagi." Ucap Dokter.

"Anaknya kembar Dok.?" Tanya Sasya.

"Sepertinya." Ucap Dokter Bidan.

Sasya sibuk dengan Bayi Aera. Ia membersihkan, mengukur dan menimbang serta memeriksa kondisi anak Aera.

"Ulangi lagi ya. Ambil nafas lalu buang pelan-pelan."

"Udah."

Bayi Aera yang kedua tidak mengeluarkan suara.

"Kenapa anak Saya tidak menangis Dok?" Tanya Alex.

Dokter Bidan tersebut panik. Tidak bisa menjawab pertanyaan yang terlontar di mulut Alex.

"Sasya. Tolong bawa Bayi ini. Kita harus memberikan Dia tolongan pertama."

Sasya membawa Bayi tersebut bersama Suster lainnya.

"Mau di bawa kemana Dok.?" Tanya Alex.

"Kami akan memberikan pertolongan pertama untuk Bayi Kalian." Ucap Dokter bidan.

Dokter tersebut menangani Aera terlebih dahulu. Muka Aera yang sudah pasif, membuat Alex menjadi khawatir.

"Aera Kamu harus kuat." Ucap Alex.

Setelah usai pasca melahirkan. Aera dibawa ke ruang inap.

"Bayiku. Dimana Sayang?" Ucap Aera.

"Aera ini Bayi Kamu." Ucap Halmoni yang sedang mengendong Baby Aera.

"Makasih ya Sayang. Sudah melahirkan Cucu Ibu."

"Syukur Kamu sehat Sayang dan Cucu Bunda juga sehat." Ucap Bunda.

"Ayah mana?" Tanya Aera.

"Ayah sedang mengurus biaya administrasi Kamu." Ucap Alex.

"Anak Kita mana?" Tanya Aera.

"Permisi. Bisa Saya bicara dengan Alex Algashiran." Ucap Suster.

Alex langsung keluar dari ruangan.

"Maaf, Pak. Anak perempuan Bapak tidak bisa Kami selamatkan."

"Ini becanda kan Suster."

"Bapak bisa bicarakan ini sama Dokter Salsa yang membantu pasca melahirkan tadi." Ucap Suster meninggalkan Alex.

Alex terjatuh. Dirinya tidak bisa menumpukan kakinya untuk berdiri. Kesedihan, kehancuran dan kekecewaan bercampur aduk di hatinya.

"Tidak." Teriak Alex sambil memukul-mukul kepalanya.

"Alex..." Teriak Ayah Aera.

"Kamu kenapa Alex.?" Ucap Ayah Aera kembali.

"Aku gagal jadi Ayah. Anakku." Ucap Alex.

Chasing The My DreamWhere stories live. Discover now