Jealous

7 4 1
                                    

Zen memegang tangan Aera. Memberikan pakaian ke tangan Aera.

"Pergi ke kamar mandi, ganti baju. Gue tunggu di luar." Ucap Zen.

Biya sedang mengurus Pria tersebut. Setelah selesai, Biya menghampiri Zen.

"Zen, semua udah Gue urus." Ucap Biya.

Zen tidak menjawabnya.

"Lo pacar Aera??" Tanya Biya.

Zen tetap tidak menjawab.

"Lambat berarti Gue maju." Ucap Biya.

"Dari mana Lo kenal Aera?"

"Aera teman SMP Gue pas di Bali."

Zen hanya diam.

Aera keluar dari kamar mandi. Menggunakan dress berwarna pink membuat aura Aera semakin cantik.

"Cantik banget Lo Aera." Ucap Biya.

Aera tersenyum kepada Biya.

"Senyum terus." Kesal Zen.

"Beruntung Lo, Zen. Gue suka sama Aera dari SMP aja, nggak berani ajak Aera pacaran." Ucap Biya.

Aera terkaget mendengarnya.

"Aera udah berapa lama pacaran sama Zen.?" Tanya Biya.

"Tadi." Ucap Zen.

Biya tidak percaya.

"Serius Lo, Zen.?" Tanya Biya.

Aera menarik tangan Biya.

"Tadi Aera mengancam Pria jahat. Aera bilang Aera udah ada pacar." Ucap Aera dengan nada suara kecil agar Zen tidak dengar.

"Gue paham, berarti ada jalur Gue masuk nggak.?"

"Nggak ada, Aera cuma milik Gue." Ucap Zen.

Zen menarik tangan Aera.

"Ya udah, Gue ke markas dulu." Ucap Biya sambil meninggalkan Mereka berdua.

"Sini Aera obatkan dulu luka Kamu, Zen."

Zen memberikan mukanya ke hadapan Aera, mata Zen masih tertuju ke dua mata Aera.

"Sudah?" Tanya Zen.

Aera menganggukkan kepalanya.

"Ayo pergi."

Zen dan Aera pergi dari pantai tersebut, karena hari mau gelap. Di atas motor Aera meminta Zen untuk ke pasar malam.

"Dasar anak kecil."

Aera tidak mendengarkan Zen.

"Zen, Aera mau naik balik balik itu."

Zen pun menuruti Aera.

"Zen, Aera mau main ke rumah hantu."

"Ayo, awas nanti teriak ya." Ucap Zen.

Aera pergi duluan, di rumah hantu tidak memiliki pencahayaan ruangan yang cukup.

Saat Aera ketakutan sekali. Aera memeluk Pria yang ada didepannya.

"Aera, Lo dimana?" Teriakan Zen.

Zen sibuk mencari keberadaan Aera. Zen secepatnya keluar dari rumah hantu tersebut.

"Gue tunggu disini ajalah." Ucap Zen dalam hati.

Aera yang masih di rumah hantu, merasa takut dengan suasana yang mencengkram.

"Aera takut." Ucap Aera.

"Biarkan Aera peluk terus ya." Ucap Aera.

Kepala Aera di usap manja oleh Pria didepan Aera. Setelah melewati lorongan yang agak gelap dan panjang. Akhirnya Aera keluar dari rumah hantu tersebut.

Chasing The My DreamWhere stories live. Discover now