Misfortune

3 4 0
                                    

Saat waktu weekend. Alex dan Aera menghabiskan waktu bersama.

"Nanti yang jemput anak-anak pulang biar Aku saja ya Sayang." Ucap Alex.

Aera sibuk di dapur.

"Sayang. Kamu dengarkan."

"Ya Sayang. Aku dengar."

Alex berjalan menuju kedapur.

"Lagi masak apa cantikku?" Bisik Alex dengan tangan melingkar di pinggang Aera.

"Lagi buat spageti."

"Ada yang bisa Aku bantu."

"Potong ini."

Alex membuat Aera gagal fokus dengan masakannya, sekali-sekali Alex membuat Aera geli dengan tingkah lakunya.

"Sayang. Lihat Aku."

Aera melihat Alex.

"Aneh sekali Sayang."

"Lihat-lihat Aku mau terbang dulu." Ucap Alex sambil mengepak-ngepakkan sayur ditangannya.

"Cukup Sayang. Itu sangat aneh.."

"Sayang. Nanti Aku minta jatah boleh."

"Nggak boleh."

"Sayang.."

Alex berubah menjadi sangat manja ke Aera.

"Sayang. Aera mau bilang."

"Bilang apa?" Ucap Alex sambil duduk dimeja masak.

"Zen sudah tau Aqil dan Aqila itu anak Dia."

"Terus?"

"Dia juga tahu tanggal pernikahan Kita sama tanggal lahir Aqil dan Aqila."

"Terus?"

"Zen meminta ke Aku untuk memberi Dia izin bersama anak-anak selama satu bulan."

"Terus..?"

"Aku izinin."

"Terus.?"

"Sayang.." Pinta Aera.

"Apa cantikku."

"Kenapa jawabnya terus Mulu."

"Aku nggak bisa marah Sayang. Cukup bagiku menjaga Kamu dan anak-anak."

"Hanya itu aja?"

"Sama mencintai dan sayang sama Kalian lahir dan bathinku."

Aera memeluk Alex.

"Aku cinta Kamu."

"Cuma Aku yang mampu membuat Cinta yang sangat tulus."

Suasana di dapur menjadi tenang sekali.

"Dalam pelukanmu, Aku merasa nyaman Alex."

Alex mencium kening Aera.

Pukul menunjukkan waktunya Aqil dan Aqila pulang.

"Aku mau jemput anak-anak dulu ya. Nanti lanjut peluk-peluknya."

Alex pergi dari dapur. Waktu Alex membuka pintu luar rumahnya. Sebuah mobil megah berhenti didepan rumahnya.

"Ayah..." Teriak Aqil keluar dari mobil tersebut.

"Ayah.." Teriak Aqila keluar dari mobil tersebut juga.

Aqil dan Aqila memeluk Alex.

"Anak Ayah udah pulang.?"

"Udah Ayah." Ucap Aqil.

"Ayah baru saja ingin menjemput Kalian berdua."

"Pak Dokter yang jemput Kami." Ucap Aqila.

"Ya sudah. Ganti bajunya sana."

Chasing The My DreamWhere stories live. Discover now