Diruang meja makan. Zen mencoba menggoda Srescha.
"Masakan Istriku paling enak ya."
"Apa. Tidak salah dengar?"
"Tidak Sayang."
Zen mendekati Srescha. Menyentuh lembut lengan Srescha dengan tangannya.
"Aku rindu Kamu Zen. Kamu berubah 180° saat Kita menikah. Aku merindukan kemesraan dari Kamu." Pinta Srescha.
Zen mendekati Srescha. Mencium manis bibir Srescha dengan lembut.
Adegan nakal kini dimulai.
"Kamu tidak lagi mabukkan.?" Tanya Srescha.
"Tidak."
Zen melanjuti adegan nakal bersama Srescha.
Dengan malu Srescha berlari kedalam kamar.
"Jangan diluar. Nanti ada yang mengintip." Ucap Srescha.
Zen menjatuhkan badan Srescha. Srescha yang telah lama menunggu adegan ini kembali lagi, setelah waktu malam pertama yang sangat menyakitkan untuk dirinya.
Setelah selesai bermain nakal. Zen menyuruh Srescha tidur dilengannya.
"Sayang.. Aku boleh bertanya.?" Ucap Zen.
Srescha memutarkan matanya ke arah mata Zen.
"Boleh Sayang."
"Tadi Kamu kenapa bisa tahu nama Suami Aera?"
"Soal itu. Tadi buku nikah Aera terjatuh."
"Terus."
"Aku lihat semua isinya."
"Tanggal nikahnya?"
"Kalau tidak salah 5 Juni 2014 Sayang."
Zen diam.
"Kenapa?"
"Nggak ada. Aku cuma mau punya anak dari Kamu." Ucap Zen.
Srescha mulai malu akan ucapan dari Zen.
°°°°°
Pagi yang sangat cerah. Zen bergegas pergi ke kliniknya.
"Suster. Tolong bawakan Saya berkas Pasien."
"Semuanya Pak.?"
"Ya. Saya tunggu di ruangan Saya."
"Baik, Pak."
Suster mengambilkan semua berkas Pasien. Saat Zen membongkar berkasnya, Srescha masuk ke ruangannya.
"Sayang. Ini Aku bawa makanan buat Kamu."
"Letak saja di sana"
"Kamu lagi apa.?" Ucap Srescha sambil melihat dokumen tersebut.
Ada satu dokumen terjatuh akibat Srescha.
"Mau lihat data Pasien."
"Yaudah Aku mau pergi dulu ke Rumah Sakit. Jangan lupa di makan."
Srescha meninggalkan ruangan.
"Kenapa berkasnya nggak ada ya."
Zen membawa semua berkas ke tempat administrasi.
"Apa ini semua dokumen Pasien.?"
ESTÁ A LER
Chasing The My Dream
Ficção Adolescente[On Going] Zen Brian Bara adalah sosok Pria berani, tangguh, gagah dan pintar. Dia adalah pemimpin didalam Geng Scartarios, dengan kepintaran yang dia miliki mampu menjadikan diri Zen sebagai ketua OSIS. ketampanan dirinya mampu memikat semua wanita...
