You and Me

5 4 1
                                    

~~Hari Minggu~~

Zen berada didepan pintu rumah Aera.

"Permisi." Ucap Zen.

"Tunggu."

Halmoni membuka pintu rumahnya.

"Pagi, Nek." Ucap Zen menyapa.

"Pagi. Zen mencari Aera.?" Tanya Halmoni.

"Aera ada dikamar Zen. Dari tadi Halmoni bangunkan Dia tidak mau. Zen pergi aja ke kamarnya. Halmoni mau ke dapur." Ucap Halmoni sambil meninggalkan Zen.

Zen melihat langkah Halmoni yang tidak lagi kuat untuk berjalan.

"Gue teringat Nenek. Andai Nenek masih hidup, Gue pasti sebahagia Aera." Bisikan batin Zen.

Dengan langkah yang agak berat, Zen melangkah menuju ke kamar Aera. Satu demi satu langkah Zen melewati anak tangga.

Srtttttt... Suara pintu dibuka.

"Aera bangun."

"Bentar, Ayah. Aera masih mau tidur." Ucap Aera tanpa memandang keberadaan yang datang.

Zen mendekati Aera yang sedang menutup kepalanya dengan selimut.

"Kenapa muka ditutup. Nanti muka Kamu tidak dapat Gue lihat. Cantik." Ucap Zen.

Mendengar pemilik suara itu dengan baik baik. Aera baru sadar itu bukan suara Ayahnya. Pelan-pelan Aera membuka selimut yang menutup mukanya.

Dua bola mata Aera kini bertemu dengan dua bola mata milik Zen.

"Zen.." Teriak Aera.

"Zen. Keluar."

"Kenapa bisa masuk ke kamar Aku.." Kekagetan Aera saat melihat Zen.

"Halmoni yang menyuruh Gue masuk untuk banguni bidadari yang susah terbangun." Ucap Zen.

Aera menarik baju Zen.

"Dengar baik baik. Jangan bangunkan harimau yang sedang tidur." Ucap Aera sambil memasang wajah marah.

Mendengar perkataan Aera, Zen mencium kening Aera dengan lembut.

"Gue keluar, jangan kelamaan turun. Gue tunggu dekat taman rumah Lo." Ucap Zen dengan Aera.

Zen meninggalkan kamar Aera. Aera hanya melihat punggung Zen.

"Dasar anak gila. Berani sekali masuk ke kamar wanita yang sedang tertidur." Omelan Aera dalam hati.

Aera bangun dan pergi mandi. Setelah selesai, Aera mempercantikan diri terlebih dahulu. Lalu Aera turun kebawah.

"Aera. Makan pagi dulu ya Sayang. Sekalian bawa teman Kamu makan bareng Kita." Ucap Bunda di ruang makan.

"Aera cari Zen dulu ya, Bunda." Ucap Aera.

Aera menuju ke taman. Melihat Pria tampan berada di taman yang penuh dengan bunga bermekaran.

"Kamu suka bunga, Aera.?" Ucap Zen tanpa melihat Aera.

Chasing The My DreamOn viuen les histories. Descobreix ara