Titik Terendah

5 4 2
                                    

"Zen. Kamu terlalu jahat."

Aera menangisi penderitaan yang sedang Ia alami. Kehancuran yang sangat dalam.

"Kita melakukan hal ini dengan penuh cinta Zen. Tapi kemana janji Kamu."

"Kenapa Kamu meninggalkan Aku. Aku harus bagaimana Zen."

Aera terus menangis.

Aera pergi kekamar mandi, membasahi tubuhnya dengan shower.

"Aku begitu menjijikan." Ucap Aera berkali-kali.

"Bagaimana dengan anak ini.? Apa yang akan Aku lakukan dengan kehamilan ini.?"

"Bagaimana bisa Kamu menuruti semua keinginan Daddy Kamu tanpa ada sedikitpun penolakan Zen."

°°°°°

Zen dan Bokap-Nyokapnya kini telah sampai di Bandara.

"Zen. Semua sudah siap?"

"Sudah Daddy."

Mereka memasuki pesawat. Bersiap landas dari Indonesia Ke Amerika.

Setelah sampai di Amerika. Zen pergi ke apartementnya.

"Aera maafkan Aku. Aku pergi tanpa berpamitan denganmu." Ucap Zen dalam hatinya.

"Alat ini. Dua garis? Andai ini punya Aera. Betapa bahagianya Aku." Ucap Zen dalam hatinya sambil memutar-mutar test pack dihadapannya.

"Aku harus menyimpan ini."

Zen menyimpan hasil test pack tersebut kedalam kotak.

"Zen. Ayo langsung pergi ke Universitas." Teriak Mommy Zen.

Zen bersiap-siap untuk pergi ke universitas nya.

°°°°°°

"Aera buka pintunya Sayang." Ucap Bunda Aera.

"Aera buka pintunya." Teriak Alex.

Alex yang tidak sabar menombrak pintu kamar Aera.

"Berhenti. Nanti pintu kamar Halmoni rusak. Ini kunci kamar Aera." Ucap Halmoni.

Ayah Aera membuka pintu kamar anaknya.

Terlihat Aera yang sedang basah kuyup berdiri tegak dihadapan Mereka.

"Alex. Aku memakai cincin dari Kamu."

"Aku menerima Kamu sebagai Suamiku."

"Meskipun Aku tidak pantas untuk Kamu, Aku harapan Kamu di masa kini."

Alex hanya berdiam diri. Melihat badan Aera yang sedang kuyup dengan tangan yang telah dilingkari cincin.

"Kamu serius Alex?" Tanya Ayah Aera.

"Saya serius Ayah." Ucap Alex.

"Tapi bagaimana rahasia Kehamilan Aera, Alex?" Ucap Bunda Alex.

"Alex menerima Aera apa adanya. Alex juga bisa nikah dan kuliah setelah itu."

"Tapi kehamilan Aera.?" Tanya Halmoni.

"Alex akan bilang ke Ibu bahwa anak dalam kandungan Aera itu anakku. Alex akan bilang Alex yang hamilin Aera." Ucap Alex.

Mendengar ucapan Alex. Aera langsung berlari memeluk Alex.

"Aku sungguh mencintai Aera."

"Kamu selalu hadir disaat Aku sedang berada dititik terendah. Seharusnya Kamu yang Aku cinta." Ucap Aera dalam hatinya.

Chasing The My DreamWhere stories live. Discover now