Ugly 35 - Kita Usai, Aluna

11.1K 888 494
                                    

Aku balik lagi, Sob. Say hai to me, dong..

Ga ada yang kangen cerita ini kayaknya. But gpp. AKu up buat yang nungguin aja, walau  gak banyak  tapi aku tetap berterima kasih.

AMU ada di angka readers yang segini itu semua berkat kamu, Sob. Bantu promoin cerita ini ya agar semakin dikenal. Makasih banyk-banyak.

Yuk, Mari kita mulai AMU hari ini.

Yuk, Mari kita mulai AMU hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

o0~AMU~0o

"Anak kecil ... yang main di ayunan hampir roboh. Sepuluh tahun yang lalu ...." Scarletta berusaha mengingat kembali kejadian yang menimpa dirinya dan Riyu.

"Iya, terus?" Riyu menunggu lanjutan kalimat Scarletta dengan netra tidak tenang.

"Den, Non, maaf ganggu. Makan malamnya udah siap. Mau bibi hidangin di sini apa makan di ruang makan?"

Suara Bi Minah menghentikan percakapan Riyu dan Scarletta. Wanita paruh baya itu berdiri di ambang pintu. Scarletta menarik napas lega. Ia benar-benar beruntung bisa terselamatkan dari pertanyaan Riyu tentang masa lalunya.

"Iya, Bi. Letta bantuin hidangin masakannya—"

"Tapi cerita tadi—"

"Lanjutin nanti. Lo belum makan dari tadi. Kita makan dulu, ya?" pinta Scarletta.

"Nggak mau."

"Kalau gitu, gue juga nggak mau makan," ucap Scarletta mengerucutkan bibir.

Riyu menghela napas panjang, terpaksa menuruti mau Scarletta. Pandangannya beralih pada Bi Minah yang masih menunggu di ambang pintu.

"Bi, makanannya minta tolong dibawa ke sini aja, ya. Letta masih sakit. Biar Riyu yang urus di sini," ucap Riyu.

"Eh, tapi—"

"Nggak ada tapi-tapi. Makan di sini. Lo masih sakit!" gertak Riyu.

"Baik, Den. Bibi siapin dulu, ya," ucap Bi Minah, lalu beranjak pergi ke arah dapur.

Scarletta kembali merebahkan diri di atas kasur, membelakangi Riyu yang tengah duduk di tepi tempat tidur untuk menghindari percakapan.

"Curang," rungut Riyu.

Scarletta mengulum senyum, merasa keberuntungan kali ini berpihak padanya.

o0~AMU~0o

"Udah, ah. Jangan diterusin!"

Linggar mendorong tubuh Aluna, lalu merapikan kancing bajunya yang sedikit terbuka. Pikiran Linggar sudah sepenuhnya sadar. Lelaki itu merapikan rambutnya yang acak-acakan, lalu berdiri dari sofa dengan raut menyesal.

After Me UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang