Ugly 32 - Drama Aluna

7.6K 787 298
                                    

Aku balik, nih, sapa dong! :D 

PERHATIAN! PART MENGANDUNG BAWANG. BISA MENYEBABKAN SAKIT HATI, KESAL BERLEBIHAN, HINGGA SERANGAN JANTUNG (YANG INI NGARANG)

Please, ya, sob ... tinggalin jejak. Aku butuh banget komen dan vote. :) 

Sayang kamu banyak-banyak. 🥰🥰🥰 

 🥰🥰🥰 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * * 

"Gue nggak masalah kalau kita hanya temanan. Tapi tolong, kasih kesempatan buat gue. Gue akan berusaha bikin lo jatuh cinta. Mau?"

Linggar melebarkan senyum percaya diri. Ditatapnya erat pupil mata Scarletta, seolah mengunci fokus gadis itu untuk mendengar ucapannya.

"Hah?" Scarletta masih belum paham. Dahinya mengkerut, mulutnya terbuka lebar.

"Gue nggak butuh persetujuan. Gue akan berusaha sendiri tanpa rusakin hubungan lo dan Riyu!" Linggar tersenyum.

Lama Scarletta mematung, mencerna ucapan Linggar dengan akal dan perasaannya. Gadis itu lalu menoleh, membalas senyuman Linggar seraya memegang bahu lelaki itu.

"Nggar, jujur, lo lelaki terbaik di dunia yang pernah gue temuin setelah Ayah," ujar Scarletta, "tapi, untuk jadiin lo pendamping saat gue masih punya tunangan, itu bukan hal yang mudah buat gue, Nggar."

Scarletta berjalan dua langkah ke depan, mengedarkan pandangannya ke hamparan langit luas. Mendung yang menghiasi Jakarta terlihat makin suram, seolah ingin menumpahkan bulir-bulir air dari atas sana.

"Seperti apa pun Riyu, dia tunangan gue. Gue, Riyu, kami berdua, terikat pada hubungan yang lebih dari pacaran, Nggar. Kita tunangan. Terserah mau Riyu terima ini apa enggak."

Linggar mendesah panjang, melepaskan kesal sekaligus kecewa yang menyerang pernapasannya.

"Gue memang masih marah sama Riyu. Sangat marah. Bayangin, gue dikatain murahan, ditinggalin di mall demi cewek sialan itu. Bahkan Riyu udah nyakitin gue lebih dari itu semua." Scarletta tertawa miris.

Ia kembali menoleh pada Linggar, "Tapi, ngehapus perasaan ini nggak semudah membalikkan telapak tangan, Nggar. Ada orang tua di belakang kami yang menginginkan hubungan ini. Ada tanggung jawab di sini, nggar!"

Linggar menatap Scarletta dengan ekspresi terluka. "Jadi gue ditolak mentah-mentah, nih?" ujarnya memaksakan tawa.

"Lho, emang lo nembak gue tadi?" heran Scarletta seraya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

'Anjir. Jadi dari tadi gue ngapain?' Linggar mengedipkan mata karena bingung.

"Nggar, lo benaran suka sama gue?" tanya Scarletta sekali lagi. Kali ini raut wajahnya terlihat cemas. "Serius lo suka gue?"

Linggar berdecak kesal. 'Astaga. Mungkin gue yang ngomong terlalu berbelit kali, ya.'

"Nggar, lo suka gue—"

After Me UglyWhere stories live. Discover now