Ugly 34 - Tolong Jujur, Letta!

10.7K 886 329
                                    

Aku balik, Sob! 

Enggak tahu, sih, kamu bakal suka part ini apa enggak. Aku cuma berusaha memperbaiki diri, memperbaiki tulisan, memahami perasaan mereka yang namanya tertera dalam cerita ini. Untuk penilaian itu hak kamu, Sob. Aku hargai pendapat kamu. 

Nggak mudah buat aku bikin ini. Tiap nulis adegannya aku nangis, kadang sampai pusing dan riset sana sini. Sampai drop juga (Sorry jadi curhat). 

Selamat datang di part ini, part yang ..... isi sendiri deh. 

Komennya jangan lupa, ya, sob. Vote juga. Makasih banyak, iya sama-sama. 

*** 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*** 

Linggar mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan raut cemas. Ya, ia akui salah membentak Scarletta karena terbawa emosi. Dan sekarang ia menyesal. Pikiran Linggar tidak tenang sejak tadi.

"Di mana lo, Lett? Lo pulang sama apa?" monolognya.

Lelaki itu terus menelusuri koridor, hingga akhirnya netra Linggar membentur dua orang yang sedang berjalan dari arah lapangan basket.

"Lett—"

Bibir Linggar berhenti bersuara tatkala ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Scarletta berada dalamm gendongan Riyu.
Tangan Linggar saling mengepal. Deru napasnya tak beraturan. Sesak—sakit. Ya, sesakit itu. Entah kenapa hatinya tercabik melihat Scarletta bersama Riyu.

"Gue yang berjuang, kenapa dia yang lo cintai?" Bibir Linggar bergetar. Bola matanya memerah.

"Kurang apa pengorbanan gue ke lo? Selama ini gue selalu jagain lo, lindungin lo. Tapi kenapa nggak pernah sedikit pun lo buka hati buat gue?" Saliva Linggar tercekat di kerongkongan.

Mata Linggar tak henti menatap Scarletta dan Riyu hingga menghilang dari pandangannya.

"ARGH!" Linggar berteriak kesal, menendang tiang di sebelahnya sekuat tenaga.

Ia mengacak rambut frustrasi. Tubuh Linggar benar-benar lelah, letih. Seakan ingin menjerit sekencang-kencangnya. Patah hati adalah hal yang sangat ia hindari. Dan ini terjadi untuk kedua kalinya.

Tanpa pikir panjang, Linggar meraih ponsel. Satu nama yang tertera di otaknya, yaitu gadis yang pasti sangat mengerti dirinya.

"Al, di rumah, nggak?" ...."Gue rasa, gue mau mempertimbangkan ajakan lo buat balikan." .... "Ayolah. Let's have fun with me. Mau, kan?"


o0~AMU~0o

"Kamu masa depan aku! Puas?"

Scarletta tercengang dengan penuturan Riyu barusan. Jantungnya seolah berhenti berdetak beberapa detik. Ia mematung, sulit mengatur deru napasnya yang tidak lagi beraturan.

After Me UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang