Ugly 5 - Rahasia Besar Scarletta

9.7K 1K 277
                                    

Hai semua yang udah nungguin uploadnya AMU. Dijamin part ini kayak gado-gado. Ada bapernya, ada keselnya juga. 

Let's go TimLetta dan TimLuna. Jangan biarin aku kesepian karena nggak ada yang mampir. Temenin boleh?

........................................................

Dua tahun berlalu, kini mereka telah lulus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua tahun berlalu, kini mereka telah lulus. Ada yang beda di hidup Riyu sejak hari itu .... yaitu kepergian Scarletta. Gadis itu pergi untuk selamanya karena tidak dapat bertahan dari rasa sakit. Semua orang meneteskan air mata, dan ia terpenjara rasa sesal yang menghantuinya sepanjang hidup.

Ugh! untung cuma khayalan Niken saja. Jangankan dua tahun. Dua puluh menit pun belum sampai sejak Scarletta dibawa ke UKS.

Niken masih setia menunggui Scarletta yang terbaring di brankar. Sementara Jefri berdiri di ambang pintu, takut khilaf memandangi wajah Scarletta yang semakin cantik saat tertidur.

"Yang, gimana, nih? Letta nggak bangun-bangun," ucap Niken dengan raut cemas.

"Namanya juga pingsan. Masa pingsan cuma semenit doang. Ya nggak etis dong," jawab Jefri asal.

Niken berdecak kesar seraya menipiskan bibir. "Ck. Lo benar-benar, ya! sama kayak teman lo yang sinting itu."

"Eh, jangan samain, dong. Untung gue setia sama lo. Lo pikir batin gue nggak cenat-cenut nolongin cewek cantik sekelas Scarletta?"

Jefri menutup  mulut setelah mengucapkan hal itu. Wajah Niken berubah, membuat jantung Jefri bergemeratak semakin cepat. Dasar goblok! Kenapa kelepasan, sih? Ah, hilang deh jatah gue habis ini.

"Ulang, nggak, kata-kata lo tadi!" gertak Niken. Bola matanya tak lagi tenang.

"Eng ... enggak, Yang. Maksud gue, lo itu cantik. Bikin gue cenat-cenut," gugup Jefri dengan wajah tegangnya.

Alis mata Niken terangkat sebelah. "Lo pikir gue budeg?"

"Ayang ..."

"Ayang-ayang pala lo. Jangan bikin gue sebel, Jefri kribo!"

Jefri mendekati Niken, meraih jemari gadis itu, menggenggamnya erat. "Jangan ngambek, Yang. Benaran, deh, suer ... hati gue cuma buat lo, Yang."

Niken mengerucutkan bibir. "Halah ... dasar buaya!"

"Kalau gue buaya, berarti lo pacar buaya, dong. Reptil betina."

Satu jitakan mendarat di kening Jefri. "Pinter banget tuh mulut ngeles."

"Nggak pintar-pintar amat, kok, Yang. Lebih pintaran Ayang dalam urusan ini." Jefri mencubit pipi Niken.

Suara rintihan membuat keduanya berhenti berdebat. Niken dan Jefri menoleh ke arah brankar, menyadari Scarletta sudah siuman. Gadis itu membuka mata, menatap langit-langit yang berwarna putih seraya memijat kepala.

After Me UglyWhere stories live. Discover now