HALO, IM BACK.
MAKASIH UDAH BACA SAMPAI PART INI. SEKARANG KITA LANJUT, SIAP?
RASAKAN SENSASI YANG BERBEDA DI TIAP PART. JIKA KEMAREN AKU BIKIN KALIAN NANGIS, SEKARANG AKU BAKAL BUAT PIPI KALIAN PANAS :d
SELAMAT DATANG UNTUK YANG BARU BACA HARI INI, ATAU BARU AKAN BERNIAT BACA TAPI NGGAK JADI :D
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK. RAMAIKAN KOMENTAR DI TIAP PARAGRAF, KARENA AKU SUKA BANGET SAMA KERAMAIAN :)
* * *
Aksi kekerasan yang dilakukan Linggar pada Riyu berakhir dengan hukuman menyapu koridor lantai satu sampai tiga. Lelaki itu mendesah berat, berulangkali berdecak kesal karena menurutnya Bu Tuti terlalu berlebihan dalam menyalahkan dirinya.
Ia akui telah salah menghajar Riyu habis-habisan dan menuruti emosi semata. Ini juga kali pertama ia bertengkar dengan Riyu sampai bermain fisik seperti ini. Tapi sungguh, Linggar tidak bermaksud seperti itu. Ia hanya kesal saat Riyu terus-terusan menghina Scarletta.
"Riyu, gue cuma pengen bilang, tolong jaga sikap sama Scarletta. Lo udah keterlaluan!"
"Wah, ternyata lo peduli sama dia. Kenapa bukan lo aja yang jadi tunangannya? Kenapa harus gue?"
"Gue lagi nggak mau berdebat. Gue datang baik-baik, untuk ingatin lo bahwa yang lo lakuin ini salah!"
"Bacot amat lo, Nggar. Sejak kapan lo jadi heroin buat seorang antagonis macam dia?!"
"JAGA UCAPAN LO!"
"Cewek murahan kayak dia, nggak pantas buat dibela-"
Bugh!
Dan kepalan-kepalan tangannya mendarat di wajah Riyu, membuat lelaki itu kehilangan kendali.
Linggar mendesah berat, melepaskan segala ingatannya tentang kejadian tadi. Tangannya terus menggerakkan tangkai sapu, membersihkan lantai yang terlihat kumuh karena jejak sepatu.
"Perlu bantuan?"
Suara feminim terdengar halus di kuping Linggar. Lelaki itu menoleh, seorang gadis tersenyum lebar berdiri belakangnya.
"Ngapain lo ke sini?" ucap Linggar malas.
Gadis itu mendekat, merebut sapu di tangan Linggar secara paksa. "Aku mau bantuin kamu."
Linggar berdecak kasar, lalu mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. "Nggak usah sok baik gitu, Al. Gue nggak akan tersentuh!"
"Aku nggak sok baik. Tapi aku memang peduli sama kamu, Nggar."
Seringaian tercetak di wajah Linggar. Lelaki itu mendekat, merebut sapu di tangan gadis itu, lalu melemparnya ke lantai.
"Udah berapa kali gue bilang, jauhin gue!" sentak Linggar kasar. Gadis itu beberapa kali mengerjap ketakutan.
YOU ARE READING
After Me Ugly
Teen FictionDemi mendapatkan hati seorang Riyu, tunangan yang tidak pernah menganggap kehadirannya, Scarletta terus melakukan perawatan agar dirinya semakin terlihat cantik di mata Riyu. Akan tetapi, tindakannya berbuah petaka. Wajah beningnya rusak seketika ka...