Ugly 12 - Im Alone

7.9K 818 57
                                    

PERHATIAN! PART INI BISA MEMBUAT NAPAS TERASA SESAK, EMOSI BERLEBIHAN DAN RASA KESAL YANG MENCAPAI UBUN-UBUN. 

NGGAK KUAT, NGGAK USAH BACA. KARENA KAMU AKAN TERBAWA SUASANA!

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA YA? AKU SENANG KALAU KALIAN RAMEIN DI TIAP PARAGRAFNYA. 

SELAMAT BERSELANCAR KE DALAM CERITA. KAMU TIM SIAPA DULU, NIH? LETTA ATAU ALUNA? 

* * * 

"Maafin gue, Ta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maafin gue, Ta. Gue salah udah bikin lo begini," lirih Niken dengan wajah ditekuk dalam.

Scarletta yang baru siuman beberapa menit lalu menatap tajam ke arah gadis itu. Niken menghindari kontak mata dengan Scarletta. Ia tahu sahabatnya itu gadis seperti apa. Terlebih jika sedang marah.

"WAJAH GUE RUSAK SEKARANG, NIKEN! DAN INI GARA-GARA IDE LO TAHU, NGGAK!"

Jefri menatap Scarletta dengan wajah protes. "Jangan salahin cewek gue, dong. Lo yang mau, kan?!"

Jelas sekali Scarletta terlihat begitu tertekan dengan musibah yang ia hadapi. Ia menjadi tempramental dan sensitif saat ini. Bagaimana tidak? Satu sekolah menertawai penderitaannya. Dan semua bermula dari Niken. Ah, andai saja ia tidak mengikuti saran konyol Niken waktu itu. Pasti ini semua tidak akan terjadi. Scarletta mengacak rambutnya frustasi.

"Ta, lo boleh marah sama gue. Tapi please, jangan benci gue ....," ucap Niken tulus, dengan nada suara yang begitu lirih. Tak sedikit pun Niken mengangkat wajahnya. Ia mengeratkan genggamannya dengan Jefri.

Scarletta menoleh, masih saja menyimpan pelototan tajam dari pupil hazel-nya.

"Lo mau tampar gue, silahkan. Mau jambak rambut gue kayak yang lo lakuin ke Aluna juga gue rela. Asal sakit hati lo bisa hilang." Niken berkata tanpa memedulikan cubitan yang dilayangkan Jefri ke kulit tangannya.

"Jangan gila, Yang. Gue aja nggak pernah kasarin lo!" Jefri setengah berbisik.

"Ayo tampar gue. Gue ikhlas, benar, deh, Ta!" Niken mencondongkan mukanya pada Scarletta dengan mata terpejam. "Ayo, Ta. Tampar gue sekarang!"

"Yang, jangan! Sinting ya, lo?" Jefri menarik tubuh Niken, namun Niken menepisnya.

Scarletta mendesah kasar. Menampar Niken? Ah, ayolah! Betapa ingin ia melakukan itu. Bahkan jika bisa, pasti ia sudah mencekik Niken saat ini juga. Tapi niatnya tertahan. Pertemanannya dengan Niken selama ini membuatnya mempertimbangkan banyak hal.

"PERGI LO BERDUA! GUE NGGAK MAU LIHAT MUKA KALIAN LAGI!"

Niken membuka mata, melihat Scarletta yang sedang mengatur deru napasnya. Gadis itu meremas seprai hingga buku-buku jarinya memutih.

After Me UglyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang