Ugly 21 - Sang Pelindung

8.2K 918 193
                                    

AMU UP TODAY! 

ALHAMDULILLAH UDAH MASUK PART 21 AJA. ARTINYA KITA TELAH SAMPAI KE INTI CERITA, DAN PERLAHAN KITA AKAN MEMBONGKAR RAHASIA-RAHASIA YANG DISIMPAN PARA TOKOH DALAM CERITA INI. 

SEMOGA PART AMU AKAN PANJANG, SEPANJANG JALAN KENANGAN  WKWKWKK. 

YANG MASIH BACA ATAU YANG BARU BACA AKU UCAPIN MAKASIH SEBANYAK-BANYAKNYA. 

TANPA KALIAN, MUNGKIN AKU UDAH 'HIATUSIN' AMU!!!! 

KATANYA SUKA, KATANYA KANGEN, NUNGGUIN UP. YAUDAH AYO DIBACA. JANGAN BIARIN SEMANGAT AKU HILANG LAGI :') 

VOTE DAN KOMENNYA YA BEIIIBSSSSS. LOPPYU. 

* * * 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

* * * 

Matahari kembali menampakkan diri setelah semalam hujan membungkus kota Jakarta. Pagi ini, waktu menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Scarletta berjalan acuh melewati koridor dengan wajah ditekuk. Terlalu malas baginya melirik kiri kanan.

Perihal ia yang digendong Linggar kemarin, sudah pasti menyebar ke telinga para penghuni sekolah ini. Ia tahu betul bagaimana sebuah berita akan berkembang dengan cepat di Pancabuana.

Scarletta mengembuskan napas sejenak, berusaha mengontrol diri agar dapat berpikiran positif. Entah kenapa perasaan Scarletta semakin tidak enak saat telinganya mendengar tawa dari orang-orang yang berlalu lalang.

Dan ... hal yang ia takutkan terjadi. Ketika kakinya menginjak papan mading yang tergeletak di bawah tangga menuju lantai tiga, suara tawa yang tadinya terdengar pelan kini berubah riuh menusuk telinga. Beberapa siswa yang mengelilingi majalah dinding tersebut menatapnya dengan aneh. Tidak sedikit dari mereka yang mengeluarkan suara.

"Eh, beneran kemaren dia digendong Linggar?"

"Scarletta udah move on dari Riyu? Bukannya mereka tunangan, ya?"

"Linggar emang mau sama Scarletta? Wajahnya aja jelek kayak gitu sekarang. Apa Linggar cuma manfaatin dia, ya, karena dia pintar?"

Deg! Bagai tersembar petir di siang bolong rasanya ketika netra Scarletta bertabrakan dengan wajah-wajah penuh seringaian yang menertawakannya. Dahi Scarletta mengkerut. Ia tidak mengerti kenapa majalah dinding yang biasanya sepi pengunjung, kini mendadak jadi sorotan.

Di saat yang bersamaan, Linggar datang dari arah belakang, menyejajarkan tubuhnya dengan Scarletta. Gadis itu sedikit terkejut saat menoleh ke arah Linggar.

"Itu mereka. Orangnya panjang umur," celetuk salah satu di antara siswa yang berkerumun.

Semua mata menoleh ke arah Scarletta dan Linggar.

"Ternyata benar, mereka udah jadian. Duh, mesra banget, sih," ucap yang lainnya.

Scarletta semakin tidak mengerti. Ia berjalan ke arah papan pengumuman yang membuat firasatnya tidak enak sejak tadi. Linggar membuntuti dari belakang.

After Me UglyWhere stories live. Discover now