Bab 46: He's Proud Of Me

15.7K 1.6K 86
                                    

Happy reading Fellas 💅

"Woi sumpah!" ucap Arsen yang langsung masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa mengetuk pintu.

"Kenapa Sen?" tanya Charles.

"Kalian harus lihat ini" ucap Arsen, cowok itu mengambil remote televisi dan menyalakannya.

"Kecelakaan lalu lintas terjadi di sekitar Bandara Soetta menyebabkan tiga penumpang dinyatakan tewas di tempat. Setelah diselidiki, ternyata korban atas nama Olivia Napoleon beserta satu orang supir dan satu orang pengawal. Saat ini jenazah-"

"Apa? Olivia kecelakaan?" ucap Raja tidak percaya.

"Siapa pelakunya?" tanya Arsen.

"Sial. Kenapa beberapa akhir ini selalu terjadi kejadian yang mengejutkan?" tanya Leo.

Sebenarnya siapa di balik kegilaan ini? tanya Leo dalam batinnya. Pria itu tidak percaya jika yang dialamo oleh Olivia merupakan kecelakaan tunggal, pasti ada seseorang yang menyabotase mobil tersebut sehingga menyebabkan kecelakaan ini.

"Jadi, kita harus minta bantuan ke siapa? Olivia telah meninggal, pasti Napoleon Group lagi kacau sebab pemimpin mereka meninggal dunia" ucap Arsen.

BRAK

"Hendrick!" bentak Leo sebab Hendrick yang membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"Maafkan saya tuan, saya mendapat kabar dari anak buah saya jika Nona Aurora saat ini berada di markas Vendetta" ucjar Hendrick.

Leo yang mendengar berita dari Hendrick pun seketika murka. Pria itu mengkhawatirkan kondisi Aurora yang bisa saja dalam bahaya.

"SIAPKAN PESAWAT, AKU AKAN PULANG SEKARANG!"

____________

Reyza membuka matanya dengan perlahan. Hal pertama yang ia rasakan adalah rasa pening yang menghantam kepala bagian belakangnya, pria itu meringis mencoba menahan rasa sakit yang terjadi di area itu.

Perlahan, matanya memfokuskan cahaya yang memasuki retinanya mencoba menghilangkan pandangan buram itu.

"Well... well... siapa disini?" tanya suara gadisyang nampak tidak asing di telinganya.

"Lo!" ucap Reyza ketika matanya berhasil terfokuskan.

"Hai Reyza, kita ketemu lagi" ujar Aurora.

"LEPASIN GUE SIALAN!" teriak Reyza mencoba menggerakkan dirinya yang tengah diikat di atas kursi.

"Lepasin? jangan harap! udah susah-susah gue kesini dan ngebunuh orang-orangan sawah lo sampai gue harus ngorbanin senjata kesayangan gue dan lo berharap gue lepasin? HAHAHAHAHA" tawa Aurora terdengar dengan keras di ruangan yang lembab dan remang-remang itu.

"Jangan harap sialan!" desis Aurora.

"Seharusnya gue ngebunuh lo waktu itu, berani-beraninya lo menahan gue disini! MARIO!" teriak Reyza, berharap jika laki-laki itu akan menyelamatkannya.

Aurora tertawa dengan kencang "siapa yang lo panggil tolol, Mario?" tanya gadis itu.

Tak lama kemudian, dari sudut ruangan yang gelap itu. Muncul Mario "ya nona?" ucap laki-laki tersebut.

Reyza yang melihat Mario di samping Aurora pun menjadi murka, wajahnya memerah dan rahangnya mengeras "DASAR BRENGSEK! LO PENGKHIANATNYA!" teriak Reyza dengan marah.

"Dari awal lo yang terlalu bego Reyza, tangan kanan lo... adalah orang setia gue" ucap Aurora yang diiringi suara tawa yang keluar dari mulut gadis itu.

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang