Bab 2: Keluarga Pratama

53.5K 3.6K 45
                                    

Happy reading Fellas 💅

Aurora dan Leo telah meninggalkan panti lima belas menit yang lalu. Kini mereka berganti mobil sebab Leo ingin berduaan dengan Aurora. Dengan Hendrick sebagai supirnya, Leo tidak henti-hentinya mencium leher Aurora.

"Kak Leo, udah ah, gak enak diliat sama Kak Hendrick" ucap Aurora yang risih dengan kelakuan Leo.

"Hendrick nggak bakal macem-macem sayang, aku kangen banget sama kamu" ucap Leo menciumi tengkuk leher gadisnya.

"Baru dua hari nggak ketemu" ucap Aurora.

"Bagiku, dua hari tersa seperti dua tahun" ucap Leo.

Pria itu membalikkan badan Aurora hingga gadis itu menghadap ke arahnya. Dikecupnya bibir merah yang selama ini menjadi candu baginya.

"I really love you My Aurora" ucap Leo sembari mengelus punggung Aurora.

"Aku juga" ucap Aurora dengan senyumannya yang bagi Leo begitu memabukkan.

"Kapan kamu sekolah lagi?" tanya Leo.

"Mungkin minggu depan udah masuk sekolah" ucap Aurora.

"Kamu home schooling aja ya" bujuk Leo.

"Kak Leo, kita udah bahas ini beratus-ratus kali. Aurora mau sekolah biasa kak" ucap Aurora.

"Tapi aku nggak sudi ada cowok lain yang liatin kamu" ucap Leo.

"Kan kita masih satu sekolah, cuma gedungnya aja yang beda" ujar Aurora.

"Tetap saja baby, aku benci melihat mereka menatapmu. Itu membuatku menjadi gila" ucap Leo.

Aurora menghembuskan napasnya. Beginilah sifat dari seorang Leo. Ia tidak suka miliknya dilihat, disentuh, dan disakiti oleh orang lain. Sebab, bagi Leo hanya dirinya yang berhak atas Aurora.

Terkadang Aurora merasa sangat tertekan akan semua sifat posesif kekasihnya ini. Tapi, apa boleh buat? ia tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi Leo. Selain itu, Aurora juga sudah jatuh cinta kepada pria ini. Si pria posesif yang membuat hidup Aurora terkekang.

Perlahan mobil yang mereka tumpangi berhenti di mansion Keluarga Pratama, Leo memutuskan untuk singgah sebentar ke mansion sebab sang ibunda tercinta yang memaksanya untuk makan siang di rumah sebelum pindah ke penthouse yang sudah Leo beli.

"Kita makan siang dulu disini ya" ucap Leo yang kemudian diangguki oleh Aurora.

Leo membawa gadis kecilnya untuk turun dari mobil, kedua orang itu langsung disambut oleh Jo selaku asisten pribadi sang ayah.

"Selamat datang Tuan Leo dan Nona Aurora, tuan dan nyonya sudah menunggu di dalam beserta dengan Diandra" ucap Jo.

Leo dan Aurora pun masuk ke dalam dituntun oleh Jo. Meskipun ini bukan yang pertama kali Aurora mengunjungi mansion ini. Tetap saja, setiap kali ia berkunjung mulutnya tidak berhenti berdecak kagum akan keindahan mansion ini. Mungkin masih akan terasa luas jika ia mengajak adik-adik pantinya untuk tinggal disini.

"Aurora!!!" teriak Diandra ketika melihat sahabatnya beserta dengan sang kakak.

"Jangan berteriak-teriak Diandra" ucap Leo memperingati.

"Berisik deh!" ucap Diandra sambil memeletkan lidahnya ke arah sang kakak.

"Aurora, akhirnya kau datang berkunjung juga" ucap Kiarra menghampiri Aurora dan memeluknya seperti memeluk anaknya sendiri.

"Aku pulang mama" ucap Aurora membalas pelukan Kiarra.

"Akhirnya kau pulang juga son, kalau bukan mommy-mu yang mengancam mungkin kau tidak akan pulang" ucap Adrian sambil memberikan tatapan sinis kepada putra semata wayangnya itu.

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang