Bab 20: Astrajingga

24.5K 2.1K 132
                                    

Happy reading Fellas 💅

Namanya adalah Astrajingga, biasa dipanggil Jingga. Anak kelas 10 jurusan MIPA. Perawakannya seperti orang Indonesia pada umumnya, kulit sawo matang, rambut hitam yang sedikit ikal, dan tinggi badan yang ideal. Tidak ada yang spesial dari Jingga selain dirinya adalah salah satu anggota Palang Merah Remaja, layaknya pemeran pembantu yang tidak berperan banyak. Mungkin seperti itulah Jingga.

"Iya saya tahu kamu siapa" ucap Jingga ketika Aurora memperkenalkan dirinya. Aurora menyerngitkan dahinya.

"Kamu tunangan Kak Leo kan?" tanya Jingga lagi, Aurora mengangguk. Sepertinya dengan status sebagai tunangan Leo membuat dirinya jadi dikenali lebih banyak orang.

"Oh ya, ini buku kamu" ucap Jingga.

"Makasih" ucap Aurora menerima buku dari tangan Jingga.

"Kamu mau langsung ke kelas?" tanya Jingga lagi.

Aurora mengangguk.

"Keberatan kalau saya anterin kamu?" tanya Jingga.

Aurora tersenyum "makasih ya, tapi aku baru inget kalau aku ditungguin sama temenku di kantin. Duluan ya!" ucap Aurora kemudian meninggalkan Jingga sendirian di perpustakaan.

Jingga tersenyum kemudian mengeluarkan telepon genggamnya, jarinya bergerak lincah di atas layar ponsel tersebut sebelum ia mendekatkannya ke telinga.

"Anda benar tuan, dia sangat mirip dengan yang Anda cari."

__________

"Katanya mau ke perpus" ucap Shakira.

"Udah, nih" jawab Aurora sambil menunjukkan buku yang tadi ia pinjam dari perpustakaan.

"Kenapa lo?" tanya Ara.

Aurora nampak ragu, tapi kemudian ia bertanya "kalian kenal yang namanya Astrajingga kelas 10-MIPA gak?"

"Nggak begitu kenal sih, cuma tau namanya doang" ucap Diandra.

"Kok cuma aku sih yang nggak tau?" tanya Aurora sambil mengerucutkan bibirnya.

"Wajar sih kamu gak kenal, aku kenalnya aja baru kemarin waktu dia jaga UKS" ucap Diandra.

Aurora mengangguk, sepertinya pria itu memang tidak dikenal oleh banyak orang, buktinya Aurora yang seangkatan sama dia saja baru kenal hari ini. Padahal ini sudah setengah semester Aurora belajar di sekolah ini.

"Ra" panggil Ara.

"Iya?"

"Lo sama Kak Leo kenapa berantem?" tanya Ara.

Aurora terdiam, ia ragu untuk menceritakan masalah pertengkarannya dengan Leo kepada teman-temannya. Bukannya Aurora tidak mempercayai mereka, Aurora hanya tidak mau teman-temannya ikut terbebani dengan masalah pribadinya.

"Kalo lo nggak mau cerita juga gak apa-apa kok, kita cuma mau mastiin lo baik-baik aja" ucap Ara.

Aurora tersenyum "nanti juga balikkan lagi, Kak Leo kan emang begitu biasanya. Besok juga udah manja-manjaan lagi" ucap Aurora.

"Santai aja Ra, kita kan temenan. Kalo lo ada masalah cerita aja ke kita, meskipun kita gak bisa ngasih saran. Tapi seenggaknya lo butuh pendengar" ucap Shakira.

MY AURORA {TAMAT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang