Chapter 37 : Sorry

4.4K 512 10
                                    

♚♚♚

Lisa POV

"Bawa Jennie ke rumah dan jangan temui dia sampai kau mengerti kesalahanmu."

What the--- Apa-apaan dad?!

"Mworago? Andwae! Jennie harus tetap bersamaku di mansion!"

"Kau hanya menyakitinya! Jangan sampai aku menyuruhnya untuk menjauhimu, apa kau mau?!"

"Ani, Dad~"

"Lantas mengapa kau terus bersikap egois padanya, Lalisa Manoban?! Kau hanya terus menyakitinya jika kau terus seperti ini! Jennie akan lelah bersamamu!"

Jennie akan lelah bersamamu...

Tidak mungkin Jennie lelah bersamaku, kan? Dia selalu memaafkanku....

"Jennie tidak akan lelah bersamaku, Dad...." Jelas aku membantahnya. Jennie selalu bersamaku, bagaimana caranya ia lelah? Ia selalu mencintaiku.

"Sadarlah, Lisa. Jika kau terus egois dan membentaknya hanya karena masalah sepele, dia akan lelah padamu! Camkan kata-kataku!"

Tut

Oh, fuck. Apa ini? Kenapa kata-kata Daddy sangat menusuk hatiku? Aku khawatir jika Jennie benar-benar lelah padaku dan memutuskan untuk meninggalkanku???

Andwae! Dia tidak boleh meninggalkanku!

"Jungwoo!" Aku berteriak memanggil Jungwoo dan ia segera datang. "Nde, Lisa?"

"Apa Jennie berada di kamar?" Tanyaku padanya. "Ye. Nona Jennie berada di kamar" jawabnya. "Antar aku ke kamar." Setelah aku memerintahnya, ia dengan segera membantuku berdiri. Inilah yang aku inginkan. Mempunyai bawahan yang sangat menghormatiku. Sekalipun aku perempuan dan ia laki-laki, ia tetap mendengarkan perintahku.

Jungwoo juga segan dengan Jennie, bahkan ia takut pada Jennie. Hal itu disebabkan karena ia melihat Jennie mengamuk beberapa hari yang lalu. Dan kalian tahu karena apa? Itu hanya karena aku menyembunyikan kotak makan tupperware miliknya! Terkadang ia menyeramkan, sama seperti Mom.

Sesampainya kami di depan kamar, aku langsung menyuruh Jungwoo untuk meninggalkan aku. Aku menarik nafas dan membuka pintu dengan perlahan.

Hal pertama yang aku lihat adalah : Jennie berbaring membelakangiku dan tubuhnya bergetar.

Oh, fuck! Lagi-lagi dia menangis karena aku!

Aku berjalan tertatih-tatih karena aku menggunakan tongkat. Aku mendekati ranjang dan perlahan naik keatas ranjang. Aku menyandarkan tubuhku di kepala ranjang.

Aku menyentuh bahunya yang bergetar.

"Babe...." Panggilku selembut mungkin.

Dad benar, aku harus menekan egoku. Itu akan terus melukai gadisku ini. Aku merasa hatiku ikut diremas karena melihatnya menangis di depanku.

"Hei, look at me...." Aku kembali menyentuh bahunya dan ia menggeleng kuat. "I'm so sorry, Jagi. I'm lost my control, sorry.." Aku menahan suaraku agar tidak bergetar.

"Please, look at me...." Aku menarik lengannya dan akhirnya ia berbalik. Aku menatap matanya yang basah dan sembab. Itu semua karena aku!

"Hug..." Ucapku dan ia langsung memeluk pinggangku. Isak tangisnya terdengar semakin keras dan bahunya bergetar dengan hebat. Aku menahan air mataku. Sungguh, aku tidak bisa melihatnya seperti ini.

BEAUTIFUL TOUR GUIDE [JENLISA] [GXG]Where stories live. Discover now