Chapter 18 : I Love You

5.8K 618 7
                                    

♚♚♚

Menelusuri pasar malam yang cukup ramai, Lisa menggenggam telapak tangan mungil milik Jennie. Mereka tidak berkencan seperti kebanyakan orang, Lisa lebih nyaman jika membawa orang terkasihnya itu menikmati jajanan yang nikmat, meski tidak terlalu higenis.

Penampilan casual Jennie membuatnya tidak seperti seorang dosen, melainkan seorang remaja yang seperti sedang memadu kasih dengan orang yang berada disampingnya.

"Apa yang kau inginkan, hum?" Tanya Lisa dengan lembut, manik mata hazelnya menatap mata Jennie dengan teduh. Membuat siapapun yang menatapnya akan merasakan kenyamanan. "Aku tidak tahu apa yang tersedia disini. Aku akan memakan apapun yang kau beli" jawab Jennie dengan senyum tipisnya.

Lisa melepas genggaman itu, tatapan mata Jennie menyiratkan kebingungan setelah sesaat kemudian kembali tersenyum. Lisa menggantikan genggaman itu dengan rangkulan ditubuh mungil Jennie. Mendekapnya lebih dekat seakan ia khawatir jika Jennie akan di bawa oleh seorang asing.

Lisa merangkul disertai dengan usapan lembut di bahu Jennie, membuat Jennie merasakan kegugupan. Jennie tersenyum diam-diam, pipinya memanas, merasakan sebuah kelembutan dan ketulusan yang terpancar dari usapan sederhana itu.

Hingga akhirnya, Lisa menemukan toko makanan Odeng dan Tteokbokki. Matanya berbinar saat menatap jajanan yang terlihat nikmat itu. "Miss mata kucing yang cantik, apakah kau ingin Odeng? Atau kau ingin Tteokbokki?" Tanya Lisa dengan antusias membuat Jennie heran.

"Apapun yang kau beli, akan aku makan." Mendengar jawaban dari Jennie, Lisa tersenyum senang dan langsung membeli keduanya! Lisa memegang jajanan Tteokbokki sedangkan Jennie memegang Odeng.

"Lebih baik kita mencari tempat supaya kita dapat duduk dan memakan ini." Setelah mengucapkan itu, tangan Lisa kembali bertengger di bahu Jennie. Lisa membawa Jennie menepi ke tempat yang tak terlalu ramai. Dan mereka menemukan sebuah tempat duduk, dan segera menempati itu.

Lisa memakan Tteokbokki dengan antusias, sesekali ia akan menyuapi Jennie dengan telaten, dan Jennie menerimanya dengan senang hati. Senyum Lisa sesekali mengembang, ketika melihat Jennie menerima suapan makanan darinya, ekspresi seperti anak kecil yang ditampilkan oleh Jennie, membuat Lisa merasa gemas.

"Kau begitu menggemaskan jika sedang seperti ini" ujar Lisa dengan senyum lebarnya, tangannya terulur untuk menghapus saus Tteokbokki yang berceceran di sudut bibir Jennie. Pipi Jennie memerah saat mendengarkan ucapan dari Lisa. Dosen Fakultas Pariwisata ini benar-benar terlihat seperti anak kecil ketika dalam situasi seperti ini!

Lisa terkekeh melihat Jennie mencoba untuk menyembunyikan pipinya yang memerah, Jennie merasa malu hingga ia ingin mencari tempat untuk bersembunyi.

"Aigoo.. Ini terlihat seperti aku yang lebih tua darimu." Lisa tertawa hingga ia hampir tersedak Tteokbokki yang sedang ia kunyah, membuat Jennie mau tidak mau ikut tertawa. "Yah! Habiskan makananmu terlebih dulu, bodoh!" Dengan tawanya, Jennie mengulurkan sebotol air mineral yang ia simpan di mobil tadi.

Dengan cemberut, Lisa menerima botol itu dan segera menenggaknya.

Setelah memakan Tteokbokki sampai habis, mereka mulai memakan Odeng yang mereka beli tadi. Lisa memegang kedua sudut tusuk Odeng itu dengan hati-hati, supaya tidak menusuk bagian apapun dari tubuh Jennie. Mata teduhnya selalu menatap kedalam mata Jennie, sehingga jika tatapan itu adalah alkohol, Jennie sudah dipastikan akan mabuk.

BEAUTIFUL TOUR GUIDE [JENLISA] [GXG]Where stories live. Discover now