Chapter 35 : We Are a Couple

4.4K 507 10
                                    

♚♚♚

"Lisa!" Teriak Jennie saat merasa bahwa pipinya di gigit oleh Lisa. Sedang pelakunya hanya terkekeh.

Sekarang ini, Jennie sedang menyuapi Lisa untuk sarapannya. Tetapi bukanlah Lalisa Manoban jika tidak jahil terhadap kekasihnya.

Lisa tertawa melihat Jennie yang mengerucutkan bibirnya. Rasanya ia ingin mencium bibir ranum yang menjadi candunya itu.

"Tetaplah seperti ini setiap hari. Wajah merajukmu benar-benar menjadi moodbooster untukku. Jika aku melihat ini setiap hari, aku akan sembuh dengan cepat" ucap Lisa dengan kekehannya.

Mendengar itu, Jennie pun tersenyum. "Tapi bisakah kamu tidak menjahiliku? Kau menyebalkan, kau tahu?!"

"Itu supaya aku dapat mendengar teriakan dan melihat wajahmu yang menggemaskan itu. Kurang rasanya kalau sehari saja aku tidak menjahili kamu." Lisa kembali tertawa dan Jennie menyerang pinggang Lisa dengan cubitan-cubitan mautnya.

"Aw! Sayang! S-sakit hahahaha." Lisa menahan tangan Jennie yang mencubit pinggangnya. "Jangan jadi menyebalkan, Manoban!"

"Ahahaha, yah! Ampun sayang.."

Jennie pun melepaskan tangannya dari pinggang Lisa dan kembali menyuapi kekasihnya itu. Lisa menerima suapan dari Jennie dengan senang hati. Sungguh, jika ini yang dilihatnya setiap pagi, dia akan pulih secepatnya.

"Babe, apakah dokter membicarakan tentang kakiku?" Tanya Lisa yang tiba-tiba menjadi serius. Jennie mengerutkan dahinya, "Maksudmu?"

"Yeah, i mean, apa dokter tidak memberi tahu apakah kakiku harus di operasi atau apa?"

"Kau hanya perlu melakukan terapi, sayang" jawab Jennie dengan lembut. "Apakah ketampananku mengurang karena kecelakaan ini?" Tanya Lisa dengan maksud bercanda.

"Huh? Apa yang kamu maksud?"

"I know you know."

"Berhenti membicarakan hal yang tidak penting. Aku mencintaimu." Jennie mencium bibir Lisa singkat dan memberikan senyum termanisnya pada Lisa.

"Aigo, kenapa kekasihku sangat manis? Aku khawatir aku akan terkena diabetes" ucap Lisa mendramatisir.

Pintu ruang rawat Lisa terbuka, menampilkan Mrs. Manoban yang baru saja datang dari rumah. Begitu beliau masuk, senyumnya terpancar di wajahnya, ketika melihat kedua orang yang sangat ia sayang itu sedang bermesraan.

"Selamat pagi, Mrs. Manoban" godanya pada Jennie. "Mom...." Jennie tidak dapat menyembunyikan pipinya yang memerah. "Mom, kau membuat pipi mandu ini memerah!" Goda Lisa dan Jennie hanya dapat memukul bahu Lisa dengan main-main.

Mrs. Manoban dan Lisa hanya dapat tertawa melihat Jennie yang salah tingkah seperti itu.

"Apa kamu sudah makan sayang?" Tanya Mrs. Manoban pada Jennie. Tawa keduanya telah reda. "Hum? Ah, udah kok Mom" jawab Jennie berbohong.

"Jangan berbohong hanya karena kamu takut dimarahi oleh Lisa, Jennie." Lisa langsung menoleh dan memberikan tatapan seolah berkata 'jawablah sejujurnya'.

Jennie tersenyum kikuk dan akhirnya jujur, "Yea, aku belum makan. Karena aku harus membantu Lisa memakan sarapannya terlebih dulu, Mom. Aku bangun terlalu siang hari ini."

Lisa menghela nafasnya. Ia mengambil tangan Jennie dan menggenggamnya. "Besok kalau kamu seperti ini lagi, aku tidak akan menerima suapan darimu. Kau harus makan, sayang" ujar Lisa. Ia berusaha untuk tidak memarahi kekasihnya saat ini.

BEAUTIFUL TOUR GUIDE [JENLISA] [GXG]Where stories live. Discover now