Chapter 33 : Accident

4.7K 548 24
                                    

♚♚♚

Akhir pekan kembali datang. Sepanjang minggu, Lisa melewatinya dengan baik. Bahkan ujian akhir semesternya. Jennie yang melihat Lisa semakin baik dalam belajar pun hanya tersenyum senang, dan pagi ini, mereka berencana untuk pindah ke mansion milik ayah Lisa.

Lisa sedang sibuk memindahkan barang-barang mereka ke dalam bagasi mobil milik ayah Lisa. Karena jika membawa mobil sportnya, itu tidak akan muat. Jadi Lisa memilih untuk membawa mobil milik ayahnya yang kapasitas bagasinya lebih luas.

Sedang Lisa membereskan barang-barangnya dan Jennie, Jennie malah sedang dipeluk oleh Mrs. Manoban. Nampaknya ibu dari Lalisa Manoban itu tidak ingin berjauhan dengan calon menantunya.

"Mom, please. Lepaskan Jennie sekarang juga, kami akan berangkat. Sudahi acara berpelukan itu sekarang. Kau bahkan tidak memelukku Mom" keluh Lisa pada ibunya.

"Diamlah, Lisa. Aku tidak memiliki teman lagi disini karena kau mengajaknya pindah!" Omel Mrs. Manoban.

Lisa menghela nafasnya lelah sedangkan kekasihnya itu tertawa. "Lepaskan oke, Mom? Kami masih dapat berkunjung kesini karena ini rumah kami. Kami tidak akan melupakan Mom dan Dad hanya karena pindah ke mansion" ujar Lisa memberi pengertian pada ibunya itu.

"Omong kosong, sewaktu Jennie masih di apartemennya saja kau jarang pulang dan jarang membawa menantuku kemari!"

Jennie hanya dapat menonton sang ibu dan anaknya yang sedang bertengkar ini. Senangnya, mereka memperebutkan dirinya.

"Bisakah kalian tidak pergi untuk hari ini? Pergilah esok hari" pinta Mrs. Manoban. "Tidak bisa Mom, kenapa kau tiba-tiba menyuruhku untuk tinggal sehari lagi? Kita sudah membuat kesepakatan, Mom" sahut Lisa.

Mrs. Manoban juga tidak tahu mengapa dirinya ingin Jennie dan Lisa untuk tinggal hari ini.

"Bisakah kami pergi sekarang?" Tanya Lisa dan Mrs. Manoban hanya mengangguk lemah. Perlahan beliau melepaskan pelukannya pada Jennie. "Berjanjilah untuk mengunjungi Mom, setidaknya setiap akhir pekan" ucap sang ibu dan Jennie mengangguk. "Geurae, Mom. Kami berjanji" ucap Jennie meyakinkan.

Sekali lagi Jennie memeluk Mrs. Manoban dan mencium kedua pipi ibu mertuanya itu dan melepaskannya. Bergantian dengan Lisa yang juga memeluk ibunya.

"Kami pamit pergi, Mom. Jagalah dirimu, jangan melelahkan dirimu. Jika harus membersihkan rumah panggil saja asisten rumah tangga untuk melakukannya." Lisa memperingati Mommynya itu untuk tidak terlalu melakukan aktivitas yang berat-berat, karena ia khawatir pada ibunya.

"Jika Dad selalu pulang telat tanpa alasan, katakan padaku, aku akan menghajarnya" candanya.

Mrs. Manoban terkekeh dan beliau mencium pipi putrinya itu. "Lindungi Jennie, dan selalu jaga dia. Jika kau berani menyakitinya lagi, jangan pernah menganggapku sebagai ibumu!"

"Aigo, Mom. Aku anakmu, bukan Jennie. Kenapa sepertinya Jennie yang menjadi putri di keluarga Manoban ini dan bukan aku.." Keluhnya kesal dan Mrs. Manoban hanya tertawa. "Karena kau bajingan kecil yang sulit diatur. Jennie menantuku, dan aku tidak ingin putriku yang bajingan ini menyakiti perempuan sebaik Jennie" sahut Mrs. Manoban.

"Mom, aku tidak akan menyakiti Jennie lagi... Kau bisa menyuruh Dad untuk memukulku jika aku berani menyakiti menantu tercinta kalian ini" ujar Lisa yang melirik kearah Jennie. Jennie tersipu dengan pembicaraan keduanya ini yang selalu menyanjungnya.

BEAUTIFUL TOUR GUIDE [JENLISA] [GXG]Where stories live. Discover now