Namjoon tahu, mengabdi pada keluarga Ryker bukanlah hal mudah. Kau dituntut untuk bekerja cepat dalam tekanan berat dan berpikir diluar nalar. Bahkan berbekal IQ diatas 160 dirasa masih belum cukup membuktikan ketangkasanmu dalam menyelesaikan masalah.
"Masalahnya, James telah dilindungi oleh orang-orang Lucas. Sejak ia mendapat kabar tewasnya Berth dalam aksi penyerangan kita, Lucas sedang berencana melakukan penyerangan balik"
"Apa maksud ucapanmu?! Kau terdengar seperti pengecut!"
Alpha jangkung itu mengikis jarak untuk menunjukkan hasil rekam lacak Hoseok pada cctv rumah sang musuh bebuyutan. Ia bahkan telah mencuri data-data penting Lucas beserta anak buahnya.
"Lalu apa rencanamu?"
"Aku sedang menyusun rencana penyerangan balik, Jin. Aku tahu kau tak akan mengampuni perbuatan biadab Lucas terhadap V"
Jin mulai tertarik. Ia mengusap dagunya dua kali sebelum berkata-
"Segera lakukan penyerangan besok pagi!"
Sang kepala mafia mengambil langkah pergi. Ia berjalan menuju kamar pribadinya tanpa lagi menoleh kebelakang.
Sedangkan Namjoon, ia memijit dahi yang berdenyut nyeri. Sendirinya begitu lelah menangani situasi yang beruntun saat ini.
"Kapan aku bisa menghabiskan malam panas dengan kekasihku jika terus-terusan seperti ini?!"
.
.
Di tempat lain,
Seseorang bertubuh besar terduduk nyaman diatas kursi empuk. Ia menggoyangkan benda tersebut sebelum memutarnya seratus delapan puluh derajat.
"Kirimkan pembunuh kelas kakap pada markas Jin!"
"Baik, bos!" jawab seorang lain dengan anggukan patuh sebelum menenggelamkan diri pada balik pintu.
Seringai tipis menghias wajahnya yang tampan, meski ada bekas jahitan disekitar area mata.
"Let's have a blast, Jin!"
,
,
Dini hari pukul dua pagi,
Seseorang dengan pakaian serba hitam berpenutup kepala berhasil menyelinap dalam markas Ryker. Beberapa pengawal yang berjaga di garis depan bahkan sudah tergeletak tak bernyawa.
Sensor yang selalu waspada setiap detik nyatanya tak berfungsi. Pelaku telah berhasil membobol pertahanan rumah besar tempatnya menyerang saat ini.
Pria jangkung dengan katana pada punggung mengendap cepat memasuki bagian dalam mansion yang gulita dan sunyi. Meski sayup-sayup terdengar lenguh juga jerit yang entah dari mana asalnya ia tak peduli. Tujuannya hanya satu, mencari kamar seseorang yang menjadi tawanan.
Manik tajamnya bergerak cepat seiring dengan langkah yang ia ambil. Kaki jenjangnya berhasil membawa ia masuk dalam sebuah kamar yang diyakini menjadi destinasi akhir.
Perlahan namun pasti, ia menarik katana dari belakang untuk menebas leher sosok penghuni kamar.
Tak ada darah menyiprat. Hanya angin kosong yang cukup membuat pelaku kelabakan. Maniknya mengekori sekeliling sebelum sesuatu terjadi.
,
,
tw// implicit violence! Mild language!
Seokjin POV
Malam gulita tak sedikitpun mengurungkan niatku untuk menemani V yang sepertinya belum jemu menutup kelopak mata. Kurva pada mesin Elektrokardigraf telah bergerak stabil, namun smg empu masih terlihat nyaman menyelami dunia mimpi.
YOU ARE READING
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• A T T A C K •
Start from the beginning
