• A T T A C K •

Start from the beginning
                                        

Baru kali ini seorang Jin tak mampu membayangkan bagaimana bisa omega manis ini mampu bertahan selama puluhan menit. Ia tak memungkiri jika turut melakukan kekerasan terhadapnya, namun tak sampai separah pelaku.

"Bedebah kau, Lucas!" geramnya dengan tangan mengepal di sisi paha.

Detak jantung yang sebelumnya lemah, kini berangsur stabil dan membaik. Meski wajah manis itu masih berselimut pasi.

"Kondisi V sudah jauh stabil dari sebelumnya, Jin. Luka pada area vitalnya pun mulai mengering" terang salah satu dokter dengan papan berisikan catatan medis pasien.

"Bukankah Hoseok tekah menciptakan serum booster? Apa kalian tak ingin mencobanya pada V-ku?"

Ke empat dokter didalam ruangan saling berpandangan, gak terkecuali sang peramu yang kini meremas jasnya erat. Bukan sebab tak ingin, melainkan kondisi penerima haruslah sangat sehat lebih dulu agar tak mengganggu kinerja organ lain.

"Jin, dokter akan melakukannya jika V sudah sadarkan diri. Kau tak perlu khawatir"

Omega jenius itu mengusap bahu sang kepala mafia sesaat sebelum tangan besarnya menepis kasar.

"Kalian adalah orang-orang yang kupilih secara langsung! Jangan mengecewakanku!"

Sesiapapun yang hadir disana menunduk takut dengan bahu yang melorot.

"Aku ingin V segera membaik! Aku tak ingin lagi menerima alasan apapun dari kalian!" geramnya dengan nyalang penuh. Wajar saja jika ia begitu murka. Telah hampir dua hari Jin harus menyaksikan omeganya terbaring lemah.

Setelah memberi ultimatum, sang kepala mafia mengambil langkah gusar untuk keluar. Meninggalkan tim medis memikul berat sejuta tanggung jawab pada bahu mereka.

"Terus semangat, okay! Jin hanya sedang risau"

Hoseok tahu, Segala urusan apapun yang menyangkut dengan Jin sudah dipastikan tak akan mudah. Justru inilah tantangannya.

.

.

Sirine mobil polisi yang mengaung menyapa rungu setiap pengawal yang berjaga di muka markas The Black Diamond. Sebagian besar dari mereka cukup terkejut dengan kunjungan tiba-tiba dari salah satu petugas distrik Joordan.

"Goedemiddag! Is meneer Jin op zijn plaats? (Selamat siang! Apakah tuan Jin ada di tempat?)"

Sapa ramah sang petugas seraya melepas topi yang ia kenakan.

Salah seorang pengawal segera menghubungi rekannya didalam melalui in-ear monitor.

"Hij is binnen. Kom binnen! (Beliau ada didalam. Masuklah!)"

Seorang polisi mengangguk sebelum mengambil langkah pasti memasuki markas sang mafia kelas kakap.

Terlihat sosok Eugene Van Ryker tengah mengibaskan jasnya sebelum menautkan anak kancing pada lubang. Telapak tangannya menyisir anak rambut pada bagian tepi seraya mengukir kurva bibir tipis.

"Welkom, politieagent! kan ik u helpen? (Selamat datang, Petugas! Ada yang bisa saya bantu?)"

Sang tuan mempersilahkan tamunya untuk mendudukkan diri dengan nyaman pada sofa kulit. Terlihat seorang petugas mengedarkan manik pada sekeliling rumah sebelum menjawab pertanyaan Jin.

"Waar ging je heen in de vroege uurtjes van gisteren? (Kemana anda pergi dini hari kemarin?)"

"Ik ben thuis, meneer. Uitrusten natuurlijk. (Saya dirumah, Tuan. Sedang beristirahat, tentu saja)"

• K R A C H T •  JINV • ABOWhere stories live. Discover now