Jin berusaha mengontrol emosinya sendiri ketika feromon gelapnya mengintimidasi seluruh ruang. Bahkan Namjoon yang juga seorang alpha hanya bisa menundukkan wajah. Pria berlesung pipi itu tak sedikitpun memiliki keberanian menatap kedua bolamata sang kepala mafia.
"Kau benar. Dia milikmu. Tapi jika kau ingin mengambil apa yang menjadi milikmu, sebaiknya kita susun rencana lebih dulu. Sebab V-"
Namjoon menjeda kalimatnya sejenak setelah membasahi bibirnya. Sungguh ia tak siap dengan amarah sang alpha jika mengetahui yang sebenarnya.
"-jatuh ke tangan mafia lain"
Jin meraih keras jas Namjoon untuk ia remas kuat-kuat. Sontak saja, Joonie kesulitan mengais udara. Sorot mata tajamnya menunjukkan ledakan amarah yang sebelumnya ia tahan.
"Keparat!"
Sang kepala mafia melemparkan tubuh besar sahabatnya ke atas lantai.
"Bisa-bisanya kalian begitu tenang di saat milikku sedang di curi!"
"Jin, tenanglah. Ayo kita susun rencana lebih dulu. Amarahmu tak menyelesaikan masalah. Calm down, Meneer!"
Si alpha jenius segera membawa pimpinan mafia ke dalam ruang kerjanya. Di susul Yoongi dan Hoseok yang mengekor, juga Jimin yang baru saja merampungkan makan malam terlambatnya.
"Ada apa?"
"Meneer Jin murka sebab V melarikan diri" jawab salah seorang pengawal yang berdiri di bibir pintu.
"Ah, dia terlalu berlebihan. Sebenarnya dia hanya tegang saja. Haruskah aku membuatnya rileks malam ini? Bagaimana menurut kalian? Bukankah ini ide bagus?"
Tak satupun dari pengawal yang berjejer menjawab. Sebab percuma saja menjawab pernyataan konyol tersebut. Jimin memang di kenal sebagai penggoda. Ia bebas bercinta dengan siapapun ketika sedang bergairah. Omega manis itu seakan tak sedikitpun takut bermain api di belakang alphanya, Yoongi.
"Jimin-ssi! Kau pikir aku tak mendengar ucapanmu?!" ucap lantang Min di tepi pintu ruang khusus milik Jin.
"Ah, sayangku! Aku hanya bercanda" cicitnya seraya berlari kecil.
"Aku ingin malam ini kita memainkan peran perampok dan si korban. Kau perampok dan aku korbanmu yang tengah tidur telanjang lalu kau datang untuk memp*rkosaku. Aku pikir akan lebih bergairah jika sedikit bermain-main. Ide bagus bukan?" Ucapnya ketika berhasil mengikis jarak dengan Yoongi.
"Kupikir kita akan memulai rapat untuk melakukan penyerangan esok dini hari. Jadi simpan saja konsep bermainmu itu"
Yoongi berlalu dengan wajah masam. Sejujurnya ia ingin mempraktekan imajinasi omeganya mengingat waktu telah hampir menginjak dini hari.
"Jin benar-benar menyebalkan! Bagaimana jika perampoknya dua orang? Mungkin kekesalannya akan sedikit berkurang"
Pipi gembilnya memerah padam membayangkan imajinasi liarnya sendiri. Ia berusaha menggulung senyum nakal itu ke dalam saat pembahasan serius akan di mulai.
Jin yang sedang memasang wajah kaku berselimut feromon gelap di balik punggung cukup membuat para kaki tangan yang duduk berhadapan dengannya ciut nyali. Ia tak pernah semurka ini sebelumnya.
"Apa rencanamu, Joon?! Hurry up!"
Hoseok menunjukkan coretan sketsa pada tablet yang di refleksikan pada layar proyektor dalam ruangan. Namjoon dengan sigap mengambil posisi berdiri menerangkan kronologis kejadian siang tadi.
Berawal dari rekaman cctv mansion yang terpasang dalam kamar V. Segala aksi protesnya di wujudkan dalam pembakaran berujung pelarian diri yang cukup dramatis. Semuanya terekam secara rinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
• K R A C H T • JINV • ABO
Fanfiction• When the mafia fights for the position and love • -6th book- TAGS : -Dark Fiction -ABO-VERSE (ALPHA, BETA, OMEGA) -MPREG (Male Pregnant) -Romance -Action + Gore -Happy/Sad Ending -Death Chara -Written in Indonesian, English and Dutch TRIGGER WAR...
• R E S C U E •
Mulai dari awal
