55. Ada apa?

247 48 5
                                    

Sejauh ini, aku berada di dalam pesawat kurang lebihnya 5 jam. Yang dimana, beberapa jam lagi aku sudah sampai USA. Aku sengaja menyembunyikan kepulangan ku dari Bunda agar ia terkejut saat melihat ku dan Sandy nanti.

Sandy tertidur sangat pulas. Aku dapat melihat jelas wajah nya dari samping yang menandakan ia kelelahan.

Beberapa menit setelah itu, sekarang waktu nya makan siang. Makanan - makanan itu sudah tersedia di depan mata ku. Mau tidak mau aku haru membangunkan Sandy sekarang.

"San.. Bangun, makan siang dulu.."

Matanya langsung terbuka lebar dan menatap ku sayu.

"U-udah siang yah?"

"Iyaa, udah jam 2 sekarang. Yaudah makan dulu aja ya.. Habis itu lanjut tidur ngga papa.."

Ia tersenyum dan mulai mengusap matanya.

***

10 menit lagi Perjalanan telah usai. Inggris ke USA hanya membutuhkan waktu kurang lebih 7 jam 20 menit.

"San.. Bangun."

"San.. Ngantuk banget ya? Bentar lagi landing loh."

"HAH?! K-KOK CEPET BANGET?!?"

"Hussttttt..."

Aku mendekap sejenak mulutnya. Apa ia kira setelah tertidur sangat pulas ia langsung berada di hutan dan berteriak seperti tidak ada orang yang mendengar nya?

"Iyaa... Sekitar 8 menit lagi.. Yaa kamu lagian dari masuk pesawat sampe mau turun pesawat tidur terus. Melek nya kalo makanan nya udah dateng. Gimana ngga kerasa cepet?"

"Aku tidur selama itu ya? Jadi k-amu dari tadi belum tidur?"

"Yaaa, belum..."

"Kenapa ngga tidur ajaa? Apa ngga gabut melek sendirian?"

"Gabut sih.. Tp untung nya aku melakukan hal yang sedikit bermanfaat."

"Apa?"

Aku mengeluarkan kamera ku dan memberitahu nya jika selama ia tertidur aku selalu mem- foto semua gerak - geriknya. Dan juga aku sempat mengenakan nya bandana Kelinci yang aku beli di UK.

"Untung aja, ada banyak orang.. Kalo ngga udah remuk kameranya.."

"Hahaha, jangan marah dong.. Ini lucu tau. Ntar aku kirim deh foto nya. Tenang, ada 122 foto."

Ia membelalakan matanya dan menatap ku sangat tajam. Nyali ku menciut melihat nya begini.

"Lucu semuaa.. Liat ni."

Ia membalikan arah wajah nya. Tampak nya ia sedikit marah padaku.

"Jangan marah.. Ya?"

"San..?"

Aku mencoba mencari atensi dengan menggenggam kedua tangannya.

"Ayolah.."

"Hem"

Persekian detik, pesawat landing dengan aman. Akhir nya aku bisa kembali dan bertemu Bunda setelah sekian lama.

Sendu untuk Sandy (END)Where stories live. Discover now